Sunday, November 28, 2010

Petualangan Baru Si Bonsai Kecil

Well well well.. Akhirnya saya resmi menapakkan kaki di dunia yang baru. Target 1 : taklukkan Palembang.
Target 2 : jalan-jalan. Hahahay.. Ini wajib hukumnya.

Hari ini masih dibilang bab preambule. Kelelahan setelah menempuh perjalanan Adisucipto-Soekarno Hatta-Mahmud Baharudin terobati dengan mess yang bersih dan bersahabat. Ada beberapa teacher (semuanya miss, ga ada mister) yang berasal dari Jogja. Secara psikologis, saya memang lebih nyaman berada dekat dengan orang jawa yang logatnya tidak sekeras Sumatra atau secablak Batavia. Hehehe..

Makan malam pertama boleh dapet 3 jempol. Hidangan Pindang Patin, Ayam Bekakak, Ikan Slawang Goreng yang ditemani Sambal Nanas menambah keindahan Jembatan Ampera edisi malam. Kebetulan River Side tempat kami makan berada di kawasan Benteng Besuk (ato Pesok ya?) tepat di pinggir Sungai Musi. Nuansa perairannya dapet banget karena memang River Side berbentuk rumah perahu. Sayang sih harus buru-buru pulang.. Ah tak mengapalah. Masih banyak hari yang bisa diisi. Waktunya istirahat. Perjuangan yang sesungguhnya dimulai besok. Tepat pukul 7.15, pagi! Saya harus merubah gaya hidup agar gagap budaya bisa perlahan-lahan hilang. Semangat.. Makasih Tuhan buat semuanya. Tetap pegang tanganku ya. ^___^

-bonsai kecil-
@ Jl. Nira Lorong 2 No 615A Palembang

Friday, November 26, 2010

Ketika Evi Bertemu Brian

Huahahaha.. Saya masih tertawa-tawa sendiri gara-gara mimpi semalem. Beberapa orang di Trans Jogja sepanjang Kalasan-Prambanan-Malioboro ampe heran liat saya. Hayo coba tebak mimpi apa? Hihihi.. Mimpi ketemu Brian Littrell dan Nick Carter. :-P Ceritanya saya berjumpa dengan mereka dalam sebuah preskon acara musik. Xixixi.. [apa-apaan saya ini]

Bener deh saya juga heran. Mungkin ini gara-gara sebelumnya saya seneeeng banget melihat kolaborasi keren Backstreet Boys (BSB) dan (NKOTB) dalam America Music Awards 2010 kemarin. Duo band legenda itu tampil bersama. Wuaaaaa... Aku sukaaaa.. Soalnya mereka menyajikan lagu-lagu hits dan tetap dengan dance yang (menurut saya) kuereen. Sayang BSB minus Kevin.

Kegembiraan saya sampai masuk ke mimpi. Di sana kebiasaan jelek muncul. Seperti ketika melihat Sandiaga S. Uno atau Addie M. S, konsentrasi liputan tuh menguap begitu saja lalu tergantikan dengan tatapan terpesona. Wuakakaka..

Di mimpi, saya melontarkan pertanyaan dan pernyataan gaa penting buanget. Setelah preskon selesai pun saya malah ngider mencari Brian buat minta foto bareng [hal konyol yang lain ini cuma pernah saya lakukan sehabis mewawancara Mike 'Idol' Mohede si bantal empuk itu, lho!]. Pas ketemu eh saya tidak berniat sedikit juga beranjak dari Brian. Saya terus menjepit lengannya dengan tangan saya. Jadilah Brian terpaksa meladeni saya yang ga berhenti-henti ngobrol ngalor-ngidul. Hihihi.. Mimpi aneh yang menyenangkan ^___^

FYI, Brian dan Nick itu dua dari lima atau (sekarang) empat personil Backstreet Boys yang disingkat BSB. Saya memang anak '90-an yang menggandrungi BSB. Nick Carter merupakan alasan utama ketika saya tergila-gila sama BSB. Tetapi setelah larut dalam euforia boyband asal Florida itu, saya justru jatuh cinta sama Brian. OMG... Brian's so adorable. Sangat berkilauan dalam kesederhanaannya. Saya banyak disentil dalam tiap lirik lagu yang dihasilkan Brian. Sama seperti Kak Rosi, God's Words adalah sumber inspirasi dalam berkarya. Family man yang ternyata sekarang jadi suami dan ayah luar biasa. Setidaknya itu citranya setiap saya membaca berita tentang Brian. Jadi.. Wajar dunks yaa saya mimpi seaneh itu. Hahai..

Thursday, November 18, 2010

"Selamanya" Bukan Segalanya

Malamnya dingin. Tapi tanpa abu merapi. Kali ini selimut wangi jadi teman di hati. Ada beberapa kata yang ingiin sekali saya tulis sebelum masuk ke dunia mimpi.

Beatles berkata, "selamanya" tidak selalu baik. Manusia tak pernah bisa selamanya ada. Ada waktu untuk datang dan ada waktu untuk pergi.

Ya, bodoh memang jika mengandalkan manusia bisa selalu ada di samping kita. Kendati satu orang pun!

Sedih memang. Pedih malahan. Walau mungkin, perpisahan jauh lebih baik dibanding hidup dengan caci maki, dengki, dan iri hati. Entahlah..

Kali ini saya mencoba mengingat pelajaran hidup yang lalu. Kepergian orang terkasih sungguh menusuk hati. Malas hidup rasanya. Tapi, hanya orang bodoh yang tidak berani untuk bangkit ketika kita jatuh ke jurang.

Ayo berdiri. Keluar dari kotak persembunyianmu! Terus berusaha. Tuhan tidak pernah tidur kok. Semua orang bisa datang dan pergi namun Dia selalu ada di sisi aku, kamu, dia, dan mereka.

Even when you think you are the uninteded one..

Mari melangkah(lagi)! Matahari masih ada..


-bonsai kecil-
setelah perjalanan dr Jl. Magelang

Tuesday, November 16, 2010

A Voice Within

Life is a journey. It can take you anywhere you choose to go.
As long as you're learning, you'll find all ever need to know.

You'll make it. You'll make it! Just don't go forsaking yourself. No one can stop you. You know that i'm talking to you.

When there's no one else look inside yourself. Like your oldest friend. Just trust the voice within. Then you'll find the strength that will guide your way.

If you'll learn to begin to trust the voice within..

-Aguilera-


you're not a bitch, poy!

..bingung..

May.. November.. December..

2010.. 2011.. 2012

26.. 27.. 28..

Jakarta.. Bandung.. Yogyakarta..

Kids.. Adult..

Write sumthing.. Do sumthing until find the right time to be a fulltimer..

Hadoooh.. Help me God..

Sunday, November 14, 2010

Menanti Senyum Manisrenggo dan Kalasan

Selamat pagi, dunia!
Akhirnya packing time selesaiii.. Pilihan tempat sudah ditentukan. Kami, yups kami tiga cewe kece :-P, pun sudah sepakat memilih Manisrenggo, Klaten dan Kalasan, Sleman.

Tengkyuu banget buat Mb Anik dan Mb Elis. Mantabss! Uh, jadi pengen ke Kalasan lagi..

Semoga semuanya bisa jadi senyuman. Lebar atau kecil, senyum selalu menyejukan hati.

^__^


-bonsai kecil yang mungil tapi ga kriwil-
03.08 am @ Dusun Sagan

Saturday, November 13, 2010

Renungan Tukang Laundry Dadakan

Semprot-semprot pake kisspray, lipet rapih, sisipi kamper, masukan ke plastik bening, lalu disegel pakai isolasi bening..

Mantaps.. Ini kegiatan rutin sejak balik ke jogja. Ide ini merupakan saran (wajib) dari seorang ibu muda yang jadi sahabat sekaligus the girl next door di kos saya. Mbak Anik nama panggilannya. Ibu yang satu ini akhirnya memaksa saya bersikap jadi apik.

Usut punya usut, dia sebel liat barang sumbangan yang sudah masuk ke posko pengungsian Stadion Maguwoharjo, Sleman. Bantuan yang berlimpahan membuat banyak pakaian layak pakai tak ubahnya jadi kain lap atau mainan anak-anak yang memang minim hiburan itu. Tumpukan pakaian yang menggunung menjadi arena lelumpatan bak arena mandi bola.

Yah memang tidak semua pengungsian punya sistem penanganan yang bagus. Paulin, teman kosku yg lain, bilang Posko Kentungan salah satu yang patut diacungi jempol. Setiap bantuan baju dilipat dengan rapi kemudian diletakan di rak susun berdasarkan jenis.

Nah atas berbagai pertimbangan, Mbak Anik dan saya pun membuat semua pakaian hampir mirip barang jualan Pasar Tanah Abang. Hampir gempor juga sih waktu tau ada susulan kiriman dari keluarga Mb Anik di Lampung. Tapi melihat semangat Mb Anik dan sedikit kenakalan karena kembali membolos dari Sekolah Minggu, saya terus berjuang sampai baju terakhir. Hasilnya, PUAS BANGET! I like that!!

Bener deh hasilnya cantik. PR selanjutnya berkunjung ke posko yang berisi orang-orang yang memang membutuhkan. Besok, eh ntar siang rencana ke posko di daerah Kalasan-Prambanan sana. Semoga sesuai harapan..


-bonsai kecil yang masih melek padahal hanya minum segelas kopi rendah kafein-
4.00 am @ Sagan

Thursday, November 11, 2010

Jogja, I'm Back!

This is me. Now i'm really leaving my lovely Bandung and maybe i'll be arrive at St Tugu Yogya in 4.40 pm.

Thank God for everything. Everything was out of prediction. Yeah, yeah, yeah..i'm not a kind of organize person. I run my life with spontaneous style. Some people really HATE these habit but i trully enjoy it. The spontaneous style bring a lot of surprises in my life, and i LOVE surprise..

The last surprises are the stuffs from people of Bandung. I have planned to go to Yogya since last week. Kind a stupid girl huh?! Many people think that i was soooo damn fool but what can i do.. I love Bandung so much but i cant stand everytime i watch, listen, and read the information in Yogya.
Then i decided to go back to my home in last seven mounths, Yogya. Some people happy while the other dissapointed, and sumtime mad, about me. I'm sorry guys..

Okay now let's forget the negative feeling. Let me say "ARIGATO GOSAIMAS", "MAULIATE GODANG", "HATUR NUHUN", "MATUR SUWUN", and bon apetit.. Hahaha.. Kata yg terakhir ga nyambung banget. Itu memang terngiang-ngiang terus karena sampai saat ini aku masih mikirin sepiring nasi padang pake ayam balado ala Doa Mande. My fave nasi padang ever! Yeahh...!! ^^
Hehehe.. But trully guy, i want to send my grateful feeling through this note. Tommorrow i'll distribute your donation to the victim of Merapi. I promise i'll write the situasion in there as acurate as i can. Once again, God bless you all..

-bonsai kecil-
@ Lodaya Pagi

ps: boris yonga sinaga.. Semangaaat!! Tengkyu ya bro..

Monday, November 8, 2010

Grace Alone [epoy version]

Every soul i long to reach, every heart i hope to teach
Every where i share His peace is only by His grace
Every loving word i say, every tear i wipe away
Every sorrow turned to praise is only by His grace

Grace alone which God supplies
Strength unknown He will provide
Christ in me, my Cornerstone
I will go forth in grace alone..

I will go forth in grace alone...

Maaf...

Ah rasanya sesak sekali. Entah apa penyebabnya. Beberapa jam lalu aku memang baru saja bersua dengan seorang sahabat lama. Tidak begitu lama. Hanya menghabiskan butiran-butiran jagung bakar di Jl Dago Bandung. Semoga saja ini karena serangan udara malam yang masih diselingi abu vulkanik Merapi. Tapi rasanya memang menyesakkan! Lama-lama aku tahu apa penyebabnya. Aku merasa bersalah..

Bersalah kepada siapa? Banyak! Malam ini aku mencoba mengingat-ingat kekecewaan dari berbagai orang tentang aku. Tentang hidupku yang semakin abstrak dalam beberapa bulan terakhir ini. Hehehe.. hidupku memang tengah berada dalam titik terendah.

Maaf yaa teman-teman aku sulit bertemu muka dengan kalian. Aku tahu, sebagian dari kalian akan berkata-kata tentang kebodohanku, kenekatanku, dan banyak hal sejenisnya. Aku tahu kalian sayang kepadaku :) Jika tidak, kalian pasti pura-pura tidak kenal atau pura-pura harus mengerjakan banyak urusan ketika aku menghubungi kalian.

-bonsai kecil yang semakin kerdil-

Sunday, November 7, 2010

Awas Kutu Busuk!

Alkisah terdapat seorang raja yang gagah dan bijaksana. Raja merupakan sumber insprirasi untuk melakukan hal baik dan selalu bisa menjawab semua permasalahan.Namun suatu hari raja terganggu dengan kutu busuk yang tiba-tiba muncul di kursi singasananya. Sejak saat itu raja jadi sibuk mites-in kutu bandel yang sering gigitin pantat dan kaki.

Mati satu tumbuh seribu. Itu prinsipnya kutu busuk. Satu kutu busuk dipites, ga lama kemudian muncul pasukan kutu busuk lainnya. Sang raja makin senewen karena makin banyak kutu busuk yang gigitin dia. Raja kesel, anggota kerajaan makin kesel lagi. Gimana ga kesel, sekarang raja kerjaannya gusrak-gusruk di kursi kerajaan mitesin kutu. Rakyat dan kerajaan dicuekin karena perhatian raja jadi terpusat untuk membunuh kutu-kutu.Tidak lama setelah itu kerajaan jadi berantakan. Semua gara-gara kutu busuk!

Hehehe.. tulisan ini sebenernya ulangan dari omongan Pak Albertus Patty waktu gw kebaktian sore di GKI Maulana Yusuf. Akhirnya ketemu lagi dengan bapak pendeta yang satu ini. Setelah berkali-kali digembleng sama Pak Paulus Lie cs dari Jembatan Merah Jogja.

Intinya sih tentang kutu busuk. Hewan yang satu ini tidak bisa membunuh tapi sekadar mengganggu. Tapi kalo seluruh waktu habis untuk membunuh kutu busuk, siapa yang rugi? siapa yang dodol coba? Hidup bisa amburadul gara-gara seluruh perhatian dan waktu digunain untuk ngurusin kutu busuk.

Gw juga benci kutu busuk. Apalagi kutu busuk jadi-jadian. Nah masalahnya ternyata banyak banget kutu busuk di sekitar kita. Dalam hal agama misalnya. Kutu busuk itu orang-orang yang lebih sering memusingkan hal-hal sepele seperti baptisan A ato baptisan B, ibadah yang mirip konser orkestra ato ibadah yang sendu bikin ngantuk, gereja golongan reformasi ato konvensional, jemaat dari suku C ato D, gerejanya punya fasilitas canggih ga ato cuma gereja tua yang terlihat menyedihkan.

Ato misalnya pas lagi ada bencana alam. Ada aja orang yang sempet-sempet nyambung2in bencana tanggal 26. Ato udah tau jogja lagi rusuh eh nyebarin sms gempa besar. Doyan banget ya liat orang terkubur dalam kepanikan yang traumatis. Gw kembali kesel ketika liat iklan golkar di tv. Beberapa pimpinan golkar ceritanya mo bilang kalo mereka ikut bersedih atas kejadian di Merapi, Mentawai, dan Wasior. Tapi plissss dehhh. Spot iklan di tv nasional sepanjang itu kan ratusan jutaaaa..!! sayang banget liat duit sebanyak itu jadi tayangan sampah yang busuk. Kesel kali ya mereka gara-gara bantuan di daerah bencana ga boleh disertai label partai. Jadi ga ketauan kalo partai mereka udah nyumbang, Pamrih banget.

Sebenernya masih pengen lanjut nulis. Tapi kok rasanya semakin lama nulis tentang topik ini, gw jadi merasa seperti ikutan busukkk. Busuk seperti yang beberapa orang pikir tentang saya. Hahahahha...

Ah sudahlah. Mending nonton The Human Stain.. Baru sadar di film ini ada si seksi Wentworth Miller. Mari kita menonton.. ^___^


Friday, November 5, 2010

God Save Jogjakarta

Shittt!!!!!! Gw bener-bener ga tenang!!

Merapi kembali muntah pada pergantian hari tadi. Muntahan abu vulkanik seakan melengkapi lahar dingin yang sudah meluncur turun dari sejak kamis siang. Dentuman dari Merapi pun terus bersahutan. Semuanya melengkapi kepanikan orang-orang. Baik yang berada di sekitar Merapi maupun pihak yang lain yang berkepentingan walau secara fisik tidak berada di sana. Ya contohnya saya ini.

Saya berada jauh dari Yogya. Sejak hari minggu kemarin saya sudah memutuskan meninggalkan Yogya. Feel better? Nyatanya tidak! Semakin lama saya semakin tidak tenang. Melihat tayangan televisi, baca berita online, dengerin streaming dari www.merapi.combine.or.id, sampe sms-an sama temen-temen di yogya... semuanya melengkapi ketidaktenangan.

Hadooooohhhhh.... mana bisa orang seperti saya duduk dengan nyaman di kota lain sementara kehidupan saya sedang bertarung dengan muntahan Merapi. Oh Tuhaannn.... sampai kapan harus seperti ini ya? Give me a sign, please....

Beberapa teman wartawan masih ikut berjuang melaporkan kondisi terakhir melalui medianya masing-masing. Sesekali menyempatkan diri untuk memberi kabari lewat jejaring sosial. God bless you there. Sumpeh deh gw bener-bener pengen pulang. Walau gw tahu kalo kepulangan gw ke jogja justru menambah kerusuhan.

Zona aman diperluas. Tepat sejak pukul 00.00 tadi, jarak minimal itu radius 20 km dari Merapi. Itu berarti semua daerah Cangkringan harus steril. Semua warga sekitar diungsikan paksa ke Stadion Maguwarjo Sleman. Untung mereka punya stadion itu. Kondusif banget emang. Kapasitasnya mencapai 50.000 orang dan kondisinya masih bagus. Jauh sekali jika dibandingkan dengan Stadion Siliwangi. Hihihii...

Haduuhhhh saya benar-benar tidak bisa tenang. Semoga semua bencana ini cepat berakir..

Ohhhh Lord Almigthy ... Saves Jogja please...
Amiennn....


Jaringan Informasi Lingkar Merapi

http://www.merapi.combine.or.id/

info di situs ini lebih riil dibanding info di tv, berita online, koran, n radio yang lebih sering lebay-nya..
hehehe.. thx yang infonya.

Thursday, November 4, 2010

Gara-gara Merapi Batuk

“Berlebihan ah!” rata-rata itu komentar dari temen-temen di kos ketika tau gw mutusin pulang ke bandung Sabtu (30/10). Hahaha emang sih gw juga ngerasa lebay bener. Tapi mana yang lebih dodol coba, tetep bertahan di Jogja dengan resiko kena ISPA yang akan menambah panjang riwayat sakit pernafasan gw, ato pulang ke Bandung mumpung masih ada jaminan dari sponsor tersayang. Khekhekhe…

Sabtu kemarin erupsi Merapi memang mulai memuncak. Dibanding ketika Rabu (27/10), letusan kali ini mulai menggila. Lahar udah mulai sedikit demi sedikit menyusup keluar. Pukul 1.00 WIB, arah letusan menuju ke Magelang yang letaknya di sebelah Barat Merapi. Entah apa penjelasan ilmiahnya, ga lama kemudian terjadilah hujan abu dari material vulkaniknya gunung api yang lagi galak itu. Hujannya ga berhenti sampe sekitar pukul 8.00 WIB.

Yups hujan abu! Lokasi yang kena semakin melebar. Kalau beberapa hari sebelumnya hanya terjadi di daerah Cangkringan, Mutilan, dan sekitarnya, kali ini abu vulkanik menutupi hampir seluruh kawasan Kota Yogyakarta. Kaget juga gw pas pagi-pagi ngeliat keluar. Beuhhh dah kaya hujan salju tapi yang ini warnanya putih butek dan mengeluarkan bau khas Balthazar alias belerang. Hahaha… Niatnya sih gw sama Mbak Anik mo nyari masker. Eh ga taunya apotik terdekat udah nempelin kertas pengumuman : ”Maaf masker habis!” Ckckckck…

Sepanjang jalan gw ngeliat jalanan berubah warna. Mobil, motor, sepeda, becak, ampe tempat duduk yang nangkring di luar rumah sukses ditempeli abu pekat. Suasanya makin parah ketika pertengahan hari. Daerah bawah gunung belum juga disirami air hujan sehingga abu bertebaran di semua penghujung Jogja. Jarak pandang terbatas. Ketika orang-orang sibuk melindungi hidung dengan masker, abu juga membuat mata jadi mudah kelilipan. Abunya sampe Bantul juga lho. Mantaps kannn….

Ketika sore hari, gw beli tiket ke Stasiun Tugu. Suasana stasiun tidak bisa dibilang padat tetapi tiket kereta yang tersisa terbatas. Beberapa orang memaksa ingin pergi dari Jogja hari itu juga. Ga peduli berapa biayanya. Tidak jarang ada orang-orang asing yang langsung membawa barang-barang bawaannya yang segambreng-gambreng itu. Kayanya mereka lebih kebelet pengen ke kota lain.
Jalur kereta memang tergolong aman dan minim terkena serangan Merapi. Berbeda 180 derajar sama transportasi udara. Bandara Adisutjipto buka-tutup dari sejak pagi hari. Alhasil banyak penerbangan yang kacau. Garuda malahan mengalihkan penerbangan yang harusnya landing di Jogja jadi ke Adi Sumarmo di Oslo eh Solo. [Ngomong-ngomong soal Solo, Hamka & Bona pindahan di saat yang ga tepat banget soalnya rumah mereka di Taman Siswa penuh banget sama debu. Ngomong-ngomong lagi, bapaknya Alfin gimana ya. Adi Sekeluarga. Cewe cacat mental yang suka mondar-mandir di Sagan. Jovan & Mbak Elis sampe kapan ya di Bantul. Panjang juga ngomong-ngomongnya. Hihihi…

Satu hal yang pasti, Suruno PVMBG berkata bahwa dapur magmanya Merapi masih penuh. Di dalam sana masih ada sekian banyak cairan panas yang suhunya mencapai lebih dari 500 derajat. Gambar awan panas alias wedhus gembel yang suhu minimalnya 200 derajat itu masih akan menghiasi halaman utama media massa cetak ataupun elektronik. God bless us…

Daaaannnnn…..
Gw absen sekolah minggu lagi.
Absen sekolah orientasi mengajar lagi. Wuahahahaha…. Ckckckck dasar evi tidak professional! Ahhh jangan ngomongin soal professional dulu. Masih bĂȘte gara-gara anak TK. Hihihihi..

Bandung.. I’m home…!
^_________^

-Turangga 4:30 WIB-

PS: hehehe baru gw posting ke blog beberapa hari kemudian ketika pengungsian ini justru membuat gw merasa ga enah.. ^^