Bokap gue dah ga ada vi.."
Plakk...! Plaaakkkk! Rasanya muka ini tertampar dua kali ketika membaca pesan mengejutkan lewat jasa pesan si telepon pintar ini. Tamparan pertama karena saya tidak tahu sahabat (sangat) baik saya di SMU kehilangan ayahnya sekitar seminggu lalu. Tamparan kedua, kabar ini membuat asumsi saya nyaris mendekati kata valid. Saya kembali mengalami peristiwa yang sama, orang yang sangat saya sayangi kehilangan ayahnya. Lagi! Tamparan yang kedua rasanya lebih membuat muka, hati, dan jiwa saya begitu panas.
Dia, dia, dia, dia, dia, dan sekarang dia. Mereka adalah orang-orang penting dalam hidup saya. Yang membuat hati saya perih, mereka menyayangi ayah mereka. Sekalipun mereka menyangkal perasaan itu, air mata yang mengalir ketika saya memeluk mereka menjawab semuanya. Mereka tidak pernah siap kehilangan seorang ayah, apapun kondisinya.
Jika boleh, saya ingin mengganti posisi mereka. Berulang kali saya mengucap nakal keinginan ini. Tapi Tuhan masih berkata tidak. Apapun kondisinya, saya masih harus mengerjakan PR yang satu itu. Seperih apapun itu.. Terimakasih Bapa karena Engkau selalu mengobati luka melalui orang-orang di sekitarku. You let people hurt me this much but You always give me the other people to heal my wound. I love You so much. Thank you for never forget my name..
I want to sing this song for You:
♥Kau Sangat Kucinta♥
Bersyukur selalu bagi kasihMu di dalam hidupku
Tak kan kuragu atas rencanamu tuk masa depanku
Sbagai Bapa yang baik, tak kan pernah kau melupakanku
Sbagai Bapa yang sangat baik, tak kan pernah kau meninggalkanku
Ku kan menari dan bersuka padaMu oh Yesusku
Dan ku kan minum airMu seperti rusa rindu selalu
Ku hidup di dalamMu dan hidupMu di dalamku
Oh Yesusku Kau sangat kucinta..
-lagu oleh Franky Sihombing-
No comments:
Post a Comment