Tuesday, December 18, 2007
Dewan vs Pakar = bodo pisan!
"Di sini ada wartawan. Komentar yang diambil itu pasti ya omongan Anda bukan kami. Jangan menyesatkan masyarakatlah," gitu dia bilang sambil nunjuk2 ke arah Otto.
Ya iyalah. Siapa elu gitu? Otto soemarwoto itu guru besar dan pakar tingkat nasional, jack! Ngomong aja ga becus. Si Radi yg duduk di samping gw aja ampe pgn ngelempar gelas ke dereran orang-orang gebleg itu. Wakil rakyat kok ga bisa mikir panjang sih. Ini kan ngaruh ama pencitraan diri mereka. Beh..Lina ama Faiq juga cuma bisa nahan greget. Untunglah kita berempat duduk sederetan jadi ga terkontaminasi.
Pak Muchsin masih bisa cengar-cengir aja. (Eiya hari ini dia pake kaos gambar kartun yg ga banget. Gw ngakak2 pas liat baju itu waktu dia negor kita yg nongkrong di depan gedung dewan). Sikapnya bisa jadi penengah juga sih (dibandingin Husni).
Trus, gw tuh makin geleng2 kepala waktu dia nyerang Pak En. Dia bilang gini coba:
"Jangan mau menang sendiri trus terkenal!" Kalo Pak Muchsin ga nyeletuk ngelerai, dilanjut kali ya. Abis itu Yod nyamperin pakar2 dan langsung dapet semprotan acuh tak acuh dari Asep Warlan. Coba gw punya foto dia waktu lagi beraksi, mampus-mampus dah tuh orang. Heran bgt (lebih heran sama orang yg make dia bwt jd narsum deh).
PS: yesterday i went to orphanage n i fell in luv with one baby there. He's so cute and has something in his eyes. I really want to take him altough just 4 a whlie. He kept my finger tight. Ok, tha other babies do the same thing but there's something in him. This baby really enjoyed the time when i touch a little scar in his face.
The same feeling with the 1st time i met Torodoso (and he becomes my lovely dog ever...even than Bonny). Spontanly I feel in love when i saw that dog. I think he say "Please take me be with you". Hehehe... Toro is the most charming dog than his 4 brother dan he likes me to. That's why i beg to toro's owner to take toro home. Now, Toro grow up n being the great big dog. Braver than the Lazy Pirate Charlie. Uhh, i miss u guys..!
Wish i can have him but it just a wish. Blowing to the air and dissapear...
Sunday, December 16, 2007
MNC Dirikan Televisi Lokal
Jum'at, 14 Desember 2007 00:38 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Media Nusantara Citra (MNC) Tbk. -- pemilik stasiun televisi RCTI, TPI, dan Global TV -- akan memperluas jaring bisnis pertelevisian. Pada tahun depan akan dioperasikan stasiun televisi lokal jaringan (telestrial) di Jakarta dan Medan.
Menurut sumber Tempo, televisi lokal di Jakarta bernama SUN TV akan beroperasi pada Februari 2008. Struktur manajemennya pun telah dibentuk. “Persiapannya gila-gilaan,” kata sumber itu kemarin di Jakarta.
Adapun stasiun televisi lokal jaringan di Medan adalah Oke TV. “Namanya sama seperti di serial OB.” OB adalah program komedi situasi di RCTI yang menceritakan office boy Oke TV. Tapi sumber tadi mengaku tak tahu kapan tepatnya Oke TV beroperasi. Yang pasti setelah Sun TV berjalan.
Sekretaris Perusahaan MNC, Gilang Iskandar, tak membantah pendirian Sun TV dan Oke TV. Tapi ia memilih menolak berkomentar. “No-comment. Itu next step setelah topik TV nasional berjaringan lokal selesai,” ujarnya ketika dihubungi di Jakarta.
Ia juga tutup mulut ketika diminta menjelaskan apakah aksi MNC ini bagian dari memenuhi kewajiban televisi nasional membentuk jaringan televisi lokal seperti diamanatkan Undang-Undang Penyiaran. Gilang menjelaskan, sistem televisi berjaringan masih menunggu ketentuan pelaksana dari Departemen Komunikasi dan Informatika terutama untuk diversity of ownership atau pembagian kepemilikan jaringan dengan daerah.
“Banyak masalah yang harus diatur dalam ketentuan lebih lanjut,” ucapnya. Yang penting semua stasiun televisi swasta nasional telah menyepakati diversity of ownership yang akan dijalankan 5 tahun mendatang.
Beberapa kota semisal Bandung dan Semarang masuk dalam daftar yang akan digandeng dalam jaringan. Bahkan selama ini RCTI Biro Surabaya telah mengisi porsi liputannya dengan muatan daerah. “Semuanya bertahap, kemungkinan dimulai dari konten berita yang memberi porsi daerah.
”Mengenai pembagian konten acara atau deversity of content, Gilang menuturkan, bisa mulai dilakukan pada tahun depan oleh tiga stasiun televisi di bawah bendera MNC. Menurut dia, ketentuan dalam Undang-Undang Penyiaran yang mengamanatkan pembagian 10 persen konten daerah terlalu besar untuk dilakukan sekaligus.
Sama seperti MNC, PT Televisi Transformasi Indonesia -- manajemen Trans TV -- pun baru akan memulai pembagian diversity of ownership paling cepat lima tahun lagi. Sebagai tahap awal, perusahaan di bawah Para Group ini akan membagi konten acara dengan beberapa stasiun televisi lokal.
Menurut Direktur Utama Trans TV, Ishadi, pembagian kepemilikan menemui banyak kendala, terutama jika terkait dengan perusahaan yang telah terdaftar di bursa saham (listing). Belum lagi masalah aset perusahaan.“Kami akan menunggu sampai daerah siap keuangannya. Baru kami lakukan pembagian kepemilikan,” ujar Ishadi Rabu lali kepada Tempo di kantornya.
Agoeng Wijaya Jobpie Sugiharto
Hari yang Gila...
Cinta kena DBD dan jadilah Ogi ga msk. Lodaya II menikmati liburnya dan tnyata ga dtg ke kantor (huhu, tega lu Le!). Kang gin2 dan Ono juga libur. Iki dah resmi di Kuningan. Otomatis cuma ada gw, kang robi dan iwa...
DEG-degan takut ada TKP. Mana ini hari kedua haid lagi... Rasanya pgn ikutin saran orang paling menyebalkan di dunia buat ikut2 ga masuk. Tapi gw masih waras kok. Untung ada TB dan Opik. Seneng jam segini di hari Minggu masih ada kehidupan di ruang redaksi.
LIPUTAN ga ada yg puguh. Jadi kutu loncat sana-sini. Untung ada Mas Faiq yg bisa ditebengin. Waktu2 kaya gini nih yg bikin nyesel napa ga pernah serius mo kredit motor. Sebelum THR natalan abis...
-v yg masih sedih-
Tuesday, December 11, 2007
Awas, Bang Kumis Marah-Marah!
Awalnya gw cuek soalnya emang belom baca beritanya dan masih santai-santai di Ruangan Wartawan di Disinkom (mumpung ruangan ini lagi ga ditongkrongin 'laler-laler'). Sempet corat-coret omongan Adi di kertas rilis yg lebih mirip berkas sampah.
"Saya bukan nyerang tapi hanya mendatangi Kantor Partai Patriot! Coba ibu (plis deh, coy!) lihat kantor mereka, ga ada yang diganggu. Benderanya aja masih ada," koar si Adi berapi-api di saat gw minum Ultra Milk coklat yang enak bgt.
Ini kejadia kedua gw ikut andil dalam penulisan laporan penyerangan Pemuda Pancasila ke suatu markas. Beberapa bulan yang lalu, PP dan AMS nyerang Sekre Walhi Jabar di Jl Bengawan gara2 Walhi peloporin demo penolakan PLTS Gedebage yang dianggap melecehkan Dada Rosada -putra daerah kebanggaan mereka-.
Gw (dengan terpaksa) pernah nulis statement dari (sok) Bajak Laut Gendut nan Culas eh..salah lagi Johnny Hidayat si Ketua Angkatan Muda Siliwangi Kota Bandung dan si Adi. Omongannya sama aja, "Kami itu mendatangi, bukan menyerang," kata Johnny yang sebenernya lebih diplomatis dari Bang Kumis, eh salah lagi.
Yuuhuu bapak-bapak sekalian, bilangnya cuma mendatangi tetapi kok membawa ngobrak-ngabrik meja di Walhi. Cuma memberikan penjelasan tapi kok bawa belasan orang trus ngancem mendatangkan 200 orang dari 12ribu anggota PP ke kantor gw. Tekanan psikologis tp gw ga takut ye...!
Faiq : "Biasalah orang-orang ga ada kerjaan. Dikasih seragam trus diajak mabok aja udah bangga!"
Jule : "Tuh kan ada gunanya juga kita punya Jenderal (si cagub jabar dari partai merah itu tuh). Orang Kodim langsung dateng trus ngejagain ampe bbrp besok,"
Awal: "Gingin diculik? Apa yang diobrak-abrik? Lempar-lempar sesuatu ga? Ada yang luka? Gw disuruh korlip bikin beritanya nih hehehe..."
Rady: "Hehe, mereka udah dateng. Tuh lagi diterima di bawah sama Danny. Si Azam pengecut bgt ga berani dateng ke kantor. Jam segini masih di Polwil,"
Army: "Iya saya ambil bagian itu dari Antara"
Gingin: "Dasar Antara gelo..."
Sunday, December 9, 2007
Dulu dan Sekarang
Nanya : "Dimana tempatnya?"
Reaksi gw : "Jauh bener...", "Sori gw ga bs dtg...", "Hah, kok bisa sama dia?", atau ngedumel dalam hati "i hate being in this condtion..." sambil sesekali usil dan mencoba kabur dari TKP
Tiba-tiba dpt sms : "Telah lahir dengan selamat....bla..bla...bla..."
Nanya : "Gimana, normal ato caesar?", "cewe ato cowo?"
Dijawab : "Alhamdulilah, normal". Tapi ada juga yg bilang "Blum kepikiran apa namanya? Gampanglah itu" ?!$!?
Reaksi gw : "Busyet gendut banget!", "Ih lucunya, pesen satu bisa ga?", "Untung beungeut anak lo ga kaya lo," hehehe...
Apapun itu, selamet ya guys!
Tuesday, December 4, 2007
Tiga Pahlawan Gedebage itu Telah Pergi
Suasana penuh haru meliputi Kantor Imigrasi Kelas I Bandung ketika 50 orang warga Griya Cempaka Arum (GCA) Gedebage melepas kepergian Neil Tangri (USA), Maria Virginia Cruz (Filipina), dan Shibu K Nair (India). Warga masih tidak mengarti mengapa pemerintah malah mendeportasi tiga aktifis asing yang menjadi pahlawan bagi warga Gedebage. Kini warga Gedebage kembali berjuang seorang diri lagi.
Sunday, December 2, 2007
Polwiltabes Bandung Periksa Tiga Aktifis GAIA
“Tidak ada yang melaporkan. Kami menangkap karena mereka itu orang asing. Apa urusannya kok mereka ikut-ikutan berdemo di tengah warga,” katanya Bambang
Minggu malam ini, Polwiltabes hanya melakukan pemeriksaan saja. Ketiganya belum menyandang status tahanan namun akan diserahkan ke kantor Imigrasi. Pagi ini, pemeriksaan akan berlanjut. Pihak kepolisian sendiri menyerahkan masalah sanksi hukum sepenuhnya kepada petugas Imigrasi.
Ketiga orang asing tersebut yakni Neil Tangri sebagai Waste and climate campaigner Global Alliance for Incenirator Alternatives (GAIA)
Kalau kata Yuyun Ismawati yang dari GAIA Indonesia menjelaskan, pihak kepolisian yang berjaga di sepanjang acara segera mendekati panggung ketika tiga aktifis asing tersebut selesai berorasi sekitar pukul 14.30 WIB.
“Mereka meminta kami datang ke Polwiltabes untuk dimintai keterangan. Tapi pada dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan), ketiga rekan saya dituduh melakukan perbuatan yang membahayakan. Ini aneh dan coba jelaskan bagian mana yang membahayakan?” kata Yuyun yang tenyata nomor hape-nya Simpati Bali dan habislah Rp9.000 buat percakapan selama 1:23 menit saja. Masih mau lanjut, bu? Didukung deh!!
Pesta Rakyat Gedebage
Minggu siang. Gedebage begitu terik. Mata gw & erick makin menyipit ketika kami sampai di Griya Cempaka Arum. Dia curiga jangan2 ini settingan. Tapi di komplek itu, ratusan warga terus berteriak "Tolak PLTSa!!" dengan cara masing-masing.
Ada yang joget2 norak. Para tukang ojek ikutan berorasi dan berkata kami butuh uang. Kata mereka, PLTSa ganggu ekonomi keluarga kami. Anak2 kecil tampilin pertunjukkan seni dan diiringi puisi dari Rahmat Jabaril. Ada yang nyanyi lagu2 Iwan Fals dan jadilah suasana makin norak. Petani khawatir soalnya sebagian sawah mulai dibeli ama Pemkot Bandung.
Otto Sumarwoto ga dateng dan tetapi menitipkan rentetan kritikan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) alias Incenirator Raksasa pertama di Indonesia. Waste and climate campaigner Global Alliance for Incenirator Alternatives (GAIA) Berkley USA Neil Tangri bilang, PLTS memiliki menghasilkan gas berbahaya seperti yang pernah terjadi pada perang Vietnam di 1975-an. Satu di antaranya Mercury yang dapat menyebakan kanker, kerusakan DNA, otak, dan brdampak langsung kepada pada ibu menyusi dan bayi.
"Incenirator is one of the worst waste ever. High tech, high cost, but leave much. Peope in Korea succed to fight their gov hope all of you can do the same thing. I support u!" kata Mr Bule yang omongan enak didenger ini.
Focal point GAIA untuk Indonesia Yuyun Ismawati nambahin, komposisi sampah Indonesia tidak mendukung PLTS. Sekitar 70% merupakan sampah organik yang basah dan bernilai kalori rendah. Orang gila yang mau buang-buang duit buat ngebakar sampah basah ini. Tanpa PLTS aja, Gedebage udah panas banget bow! Ga kebayang suasana Bandung Timur kalo ada pabrik yang bersuhu ribuan derajat celsius itu.
Kata si perempuan Bandung yang lagi doyan di Bali ini, PLTS itu kedok buat perdagangan karbondioksida. Banyak proyek pembangkit listrik yang berupaya muncul di Indonesia dengan berkedok pembangkit listrik dengan kategori Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism atau CDM).
Rencananya, peristiwa yang terjadi di Kota Bandung akan menjadi bahasan dalam Konvensi Internasional menandai Global Day of Action Against Waste and Incenirator di Bali pada Senin (3/12) hingga hingga Rabu (5/12). Target selanjutnya, PBB!
Di Negara Kurawa, Si Bloon yang Salah
Cape, oke semua juga cape. Tapi, pemimpin yang membaik tidak akan memandang ksatrianya sebagai mesin perang melainkan benda hidup yang bisa mengembang atau mlempem. Kok kami malah menjadi satu kambing hitam gara-gara oplah nurun. Salah gw, salah temen2 gw? plis deh!!!
Beneran gw ngiri sama Ksatria Subang yang absen pada rapat PKI tadi subuh. Memeluk guling di balik selimut yang hangat jauh lebih berguna ketimbang harus dengerin keluhan nan menggurui. Ga perlu menjadi sasaran atas ketidakbecusan para jenderal yang semakin tidak berperikemanusiaan.
Heran, pede banget bisa nguasai USA atau Malaysia. Hello, negara-negara itu memperlakukan warganya sebagai asset, bos!! Cape dan sepertinya semua mulai apatis. Liat aja, ga ada satu ksatria yang bersuara dan ga sungkan tidur di depan Panglima. Sekalinya berkoar, cuma nanya persoalan teknis. Pertanyaan yang menjadi alasan untuk menjatuhkan si ksatria.
Di sudut lain kastil kami, Si jahat tersenyum penuh kemenangan. Situasi kaya gini nguntungin geombolan si jahat yang menunggui divisi kami rapat. Mereka berhasil menguasai situasi dan masih sukses menjadi sutradara. Borok mereka aman dan punya kesempatan ngeruk pundi2 emas sebanyak2nya. Si bloon masih bergelut di permasalahan fiktif... siapa yang dodol?
"Terserah, kita tunggu aja Jabar ancur!!" ucap Lodaya I sambil membanting blocknote karena rapat bagong berakhir tanpa arti. Lodaya II pun tidak bersuara. Semangat kami kembali mati...
Monday, October 22, 2007
Semua yang Ada
Penggalan lagu sederhana namun memantulkan kejujuran...
Maaf, sekali lagi maaf aku tidak bisa jujur kepada kalian semua
Jauh di lubuk hati, ingin rasanya kuberteriak
Toh aku itu masih jadi manusia biasa yang ingin gemar pamer dan banyak omong
Kau pikir aku tidak tersiksa dengan ”semua yang ada”
Menahan semua kebahagian yang ada
Mesti menutupi anugrah menjadi rahasia kecil yang harus keluar masuk bak kura-kura dan tempurungnya
Kalian semua permataku, tahu!
Aku kan ga mau kehilangan semua permata yang ada kendati aku akhirnya meraih permata yang istimewa...
Mendapatkan sesuatu yang kutunggu di saat sebagian isi dunia mencibir tentang ”semua yang ada” di dalam diri aku dan permata baruku
Terlebih di saat aku merasa letih karena titik2 ordinat itu sulit bertemu
Ah, benar! Aku lelah jika harus menanti hujan untuk tumbuh menjadi pohon besar
Hujan deras lalu telah cukup menyiksaku
Sekarang, hujan telah hilang dan pelangi pun muncul
Entahlah, terkadang aku tidak bisa membedakan antara pelangi dan angin elnino
Yah namanya juga pelangi...
Indah tapi cuma sementara dan aku yakin itu
Jadi lebih baik si bonsai ini menikmati pelangi sebelum pelangi itu menghilang dari langit yang tidak selalu biru
Karena bonsai yakin, suatu hari pelangi pasti harus hilang (atau sengaja dihilangkan)
Sekali lagi, aku hanya ingin menikmati semua yang ada
Bercumbu mesra dengan keindahan alam semesta
Mengutuki semua kesedihan dan keterpurukan
Memuji setiap kebaikan untuk seluruh isi bumi
Menertawakan keburukan dengan senyum sinis dan memaki-maki
Dan kembali terdiam dalam gelapnya udara malam..
Menyadari hari pasti berlalu sembari meringis dalam hati
Mencoba sekuat hati agar tidak ada yang berjalan menuju pelupuk mata.
Aku lelah dan biarkan aku menikmati ”semua yang ada”
Tak peduli apa kata yang lain, hati ini hanya ingin dirimu!
Dan kini maafkanlah…
Sudikah kau terima?
Kuterima putusanmu, Tak akan, ku takan menyesal
Tak peduli apa kata yang lain, Hati ini hanya ingin dirimu!
Oooh, andaikan kubisa berpaling dari dirimu!
Thursday, October 18, 2007
Another Suitcase in Another Train
So what happen now? Where am i going through?
Lebaran 2007, Wisatawan Manca Negara Turun 75%
BANDUNG (SINDO) – Sepanjang Bulan Puasa hingga Lebaran 2007, Kota Bandung kebanjiran wisatawan dari dalam dan luar negeri. Kendati demikian, jumlah wisatawan manca negara pada tahun ini tidak sebanyak tahun sebelumnya. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar)Kota Bandung Askary Wirantaatmaja mengungkapkan, jumlah wisatawan yang kebanyakan berasal dari Malaysia dan Singapura tersebut menyusut hingga tinggal 25% saja.
Askary memperkirakan, jumlah wisatawan tersebut berkisar 10 ribu orang saja selama satu bulan terakhir ini. Tujuan kunjungan mereka pun tidak lagi tempat wisata religi melainkan wisata belanja dan kuliner.
Penyusutan ini, prediksi Askary, berdampak pada peredaran uang di Kota Bandung. Menurutnya, wisatawan mancanegara dapat menghabiskan Rp2 juta/hari/orang. Dua kali lipat lebih tinggi dari wisatawan lokal yang hanya mengeluarkan Rp1 juta/hari/ orang. Dengan demikian, Kota Bandung kehilangan sekitar Rp60 miliar pada liburan lebaran kali ini.
”Menurunnya pamor Aa Gym merupakan penyebab utama menurunnya angka wisatawan mancanegara. Tidak bisa dipungkiri, kepopuleran Aa Gym menjadi tujuan utama orang Malaysia dan Singapura,” jelas Askary.
Berdasarkan tradisi, para wisatawan memang biasa mengunjungi tempat-tempat bernuansa islami ketika bulan puasa dan Idul Fitri. Di saat sebagian orang berkiblat ke kawasan timur tengah, sebagian orang Asia memilih mendapat siraman rohani dari Aa Gym di Daarut Tauhiid (DT).
”Belum ada tokoh yang bisa mengalahkan pamor Aa Gym. Namun beginilah jadinya. Saat pamor Aa Gym turun, kunjungan wisata religi ke Bandung jadi ikut drop,” kata Askary.
Dispar sendiri berencana mengangkat nama Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat dan Mesjid Raya Kota Bandung untuk dapat menjadi tujuan wisata religi lain di luar Daarut Tauhiid. Kendati demikian, Askary masih menyimpan rasa pesimis. Pasalnya, kedua tempat tersebut tidak memili figur yang ternama. Padahal, figur menjadi faktor utama kepopuleran tempat wisata religi.
Berdasarkan pantauan SINDO pada hari kedua perayaan Idul Fitri lalu, kawasan DT memang terlihat sepi pengunjung. Sekilas, Mesjid dan Ponpes DT tampak kosong. Hanya satu-dua orang yang berada di dalamnya. MQ Cafe, rumah makan yang berada juga terletak di Kawasan DT di Gegerkalong pun cuma dikunjungi tidak lebih dari lima keluarga.
Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes DT Abdurahman Yuri atau Aa Deda tidak memungkiri pernyataan Askary. Kendati tetap dikunjungi pelajar dan keluarga yang melakukan Itikab, pengunjung yang berupa rombongan wisatawan menurun hingga 30%.
Menurut Aa Deda, Mesjid DT memang menerima sektiar 1.300 orang/ hari yang berniat menjalankan Itikab selam 20 hari pertama Ramadhan. Jumlah ini meningkat 100% pada 10 hari terakhir. Bahkan, para pengunjung meluber hingga ke luar mesjid yang mampu menampung 1.500 orang tersebut.
Di luar itu, jelas Aa Deda, kunjungan rombongan yang mengunjungi ke DT menurun 30% dari angka biasa yang berkisar 20 ribu hingga 30 ribu orang. Namun menurut Aa Deda, keadaan ini lebih membaik jika dibandingkan pada saat saat Aa sempat mengalami kendala.
Aa Deda mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pembenahan. Mereka berupaya mengurangi fokus perhatian agar tidak berpusat di Aa Gym semata. Tidak hanya dengan Dispar Kota Bandung, pengurus yayasan terus meminta saran pelaku usaha tempat pariwisata lain di Kota Bandung.
”Jangan menjual diri sosok seseorang! Untuk ke depan, DT menjual unsur budaya, tanta nilai, suasana nilai, dan islami di sana. Kami tidak menjual sosok seseorang. Ini pesan dari Aa Gym yang tengah berada di Batam,” pungkasnya. (evi panjaitan)
Perekonomian Kota Bandung 2006, Lesu Pisan!
Perekonomian Kota Bandung pada tahun 2006 masih jauh dari kata ideal. Indikatornya, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Di penghujung tahun ini, LPE kota Bandung hanya meningkat 0,3% dari tahun 2005. Kota Bandung harus maksimalkan potensinya. Jiak tidak, batalkan target LPE 11% di tahun 2008.
Dandan, si Kepala Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) Kota Bandung, pernah menjelaskan kepesimisannya. Setidaknya Kota Bandung harus memiliki pemasukan Rp6 triliun per tahunnya untuk meraih angka LPE 11%. Namun pada kenyataannya pemasukan daerah hanya berkisar Rp2,5 triliun saja pada tahun 2005. Hingga Oktober lalu, pemasukan pun hanya berkembang ke angka Rp3,8 triliun saja.
Jauh lebih menyedihkan lagi saat mendengar betapa Bandung belum memaksimalkan potensi daerah. Wakil Ketua Komisi B DPRD M. Iqbal Abul Karim mengatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota cenderung berkisar di angka Rp250 triliun saja. Padahal sebenarnya, yakinnya, potensi PAD Kota Kembang ini berkisar Rp 400 triliun.
Akses ke kota Bandung pun semakin berkembang. Total kunjungan wisatawan ke Kota Bandung mencapai enam juta orang per tahunnya. Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung M. Askary W pun yakin keberadaan Tol Purbaleunyi, Pasteur, dan Cipularang semestinya membuat angka ini naik drastis.
Askary sendiri mengakui, sektor pariwisata memang berkembang pesat pada tahun 2006. Okupansi hotel mulai merata di sepanjang minggu. Penggunaan hotel tidak hanya ramai di akhir pekan saja. Strategi jemput bola cukup ampuh untuk membuat hotel di Kota Bandung menjadi tempat penyelenggaraan Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE).
Sektor pariwisata menyumbang 30% PAD Kota dan angkanya berpotensi terus berkembang. Namun ternyata angka ini juga belum dapat mendongkrak perekonomian ibu kota Jawa Barat ini.
Ketika dimintai komentar, Iqbal berkata bahwa Komisi B DPRD memaklumi lesunya perekonomian. Rendahnya kenaikan LPE karena pemkot terlau berorientasi pada ekonomi kerakyatan yang dipusatkan pad sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun kenyataannya, para pelaku UMKM masih menjerit. Mereka masih terpuruk di kala pelaku ekonomi makro mulai menikmati indahnya masa penurunan tingkat inflasi dan penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia.
Perkembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) sendiri belum hasil yang signifikan. Kegiatan Dinas KUKM hanya sebatas konsolidasi. Belum masuk ke tataran aplikasi dan tidak ada hasil konkret selama tahun 2006.
Untuk mendorong kemajuan, Pemkot sendiri merencanakan pemusatan UMKM sesuai jenis masing-masing dalam lima kawasan. Cihampelas, Cibaduyut, Cihampelas, Cigondewah, Binong dan Surapati. Namun hingga akhir tahun, rencana itu baru sebatas wacana. Belum ada realisasi yang berarti.
Sektor UMKM pun semakin terpuruk akibat serangan pasar modern yang mulai menggerogoti sektor perdagangan Kota Bandung. Jumlah pasar moderen semakin bertambah. Mulai dari yang mini sampai yang hyper. Pelaku UMKM yang kebanyakan berada di pasar tradisonal menjadi terancam akibat menjamurnya pasar modern.
Pemerintah berupaya menjadikan revitalisasi pasar untuk mengangkat pasar tradiosional. Sayangnya, pemerintah masih minim tenaga ahli. Urusan rancang bangun pasar diserahkan ke pihak ketiga. Hasilnya, kondisi pasar memang jauh lebih baik tapi harga sewa melonjak tajam.
Para pelaku UMKM banyak memilih menjadi Pedagang Kaki Lima (PKL) karena tidak sanggup membayar tarif pasar mereka yang telah berwajah cantik itu. Perhelatan yang masih alot di kasus Pasar Cicadas yang berubah menjadi Bandung Trade Mall. Harga sewa dari pengembang terlalu tinggi sehingga para pedagang Pasar Cicadas Lama banyak yang memilih berjualan di pasar tumpah pinggir jalan.
Tahun 2007, harus ada perbaikan. Jika memang masih ingin berpusat pada sektor UMKM, konsentrasikan pada satu sektor saja. Penanganan yang sedikit membuat pemerintah lebih maksimal untuk pengembangan. Garap satu sektor yang paling krusial untuk berpeluang memicu pertumbuhan sektor lainnya. Dengan demikian, multiplier effect dapat terjadi. Apa pun itu, keberhasilan satu sektor akan memicu sektor lainnya. (evi panjaitan)
Mencoba Produktif di Hari yang Fitri, Emang Bisa?
Betapa konsumtifnya Kota Bandung ini. Tingkat konsumtifitas masyarakat terus berkembang. Hari raya pun menjadi pelegalan perilaku konsumtif yang semakin menggila. Siapa sih yang mau mikir untuk berinvestasi kalo ngeliat papan diskon kaya gini. Padahal banyak keuntungan jangka panjang yang ditawarkan saat seseorang terjun ke dunia investasi. Yah, seenggaknya ini yang dibilangin sama motivator di dunia bisnis....
Mari kita ambil contoh investasi di dunia saham. Berdasarkan data frontliners Bursa Efek Jakarta hingga Juli 2006, anggota bursa yang tercatat di BEJ itu mencapai 122 anggota. Total investor saham yang tercatat hingga Juli 2006 di Bursa Efek Jakarta berkisar 120 ribu. Sekitar 74% investor pasar saham merupakan pemain asing dan hanya 26% yang merupakan pemain lokal.
Branch Manager Bandung PT CIMB-GK Securities Indonesia Donny Suyanto menyebutkan hanya 10% pemain lokal yang berasal dari Bandung. Donny bahkan menyebutkan.Bandung memang great market untuk ritel namun bad market untuk investasi saham.
“Apapun yang dijual di Bandung pasti laku! Orang Bandung tidak lagi melirik harga semi sesuatu yang mereka sukai,” komentar General Manager PT Ayam Goreng Fatmawati (AGF) Indonesia Johan Wahyudi. Dari 53 cabang restorannya yang terletak di berbagai daerah, penjualan di Kota Bandung cenderung stabil. Pemasukan perbulan bisa selalu berada di atas rata-rata dan tak bergeming kala flu burung menggemparkan Indonesia.
Data statistik perkembangan perbankan Jawa Barat dari Bank Indonesia hingga Mei 2006 menunjukkan betapa berkembangnya kredit konsumsi masyarakat Bandung. Angka pada kredit untuk konsumsi terus mengalami peningkatan selama 10 tahun ini. Di saat yang bersamaan, kredit untuk investasi justru bergerak tidak stabil. Angka kredit investasi terus mengalami degradasi setelah sempat memuncak di tahun 1998.
Pada tahun 1995, kredit konsumsi Kota Bandung berada di angka Rp 927.753 juta (sekitar Rp 927 miliar). Selama 10 tahun, angka ini terus bergerak naik hingga mencapai Rp 6.384.626 juta (sekitar Rp 6 triliun) di April 2006.
Sementara itu, penggunaan kredit untuk investasi justru bergerak menurun pada periode yang sama. Pada tahun 1995, kredit investasi Kota Bandung berada di angka Rp 3.939.129 juta (sekitar Rp 3 triliun). Angka ini sempat meningkat menjadi Rp 7 trilyun pada 1998 namun terus menurun dan akhirnya berada di angka Rp 4.742.004 juta (sekitar Rp 4 triliun) di April 2006.
Minat masyarakat Bandung untuk berinventasi tergolong rendah. Masyarakatnya cenderung konservatif. Sekalipun akhirnya berminat terhadap investasi, mereka lebih memilih investasi yang mendatangkan fixed income. Padahal, dunia investasi saham mendatangkan keuntungan besar jika kita mau sedikit belajar.
Coba kita aplikasikan pada dunia nyata. Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung Askary Wirantaatmaja pernah bilang, satu orang turis mancanegara itu menghabiskan Rp2juta/orang/ hari. Sementara itu, turis lokal hanya Rp1juta/orang/hari. Peredaran uang di bulan puasa sampe H+7 lebaran 2006 katanya sih mencapai Rp300 miliar (ini selama sebulan lho!). Tahun ini meningkat menjadi Rp330 miliar.
"Padahal kita kehilangan 75% turis mancanegara gara-gara pamor Aa Gym turun," katanya kadis paling gaya di Pemkot Bandung. Kalo dihitung kasar, Paris Van Java ini kehilangan Rp60 miliar dari kantong2 turis Asia selama lebaran tahun ini.
Hmm.gw jadi berandai-andai. Seandainya pada Idul Fitri tahun ini kita mendapat uang tunjangan hari raya sebesar Rp 1,5 juta. (Seandainyaahhhh!!!!) Seandainya lagi berminat untuk membuat sesuatu yang berbeda. Berdasarkan pengalaman pribadih eike, para broker pun berkata: "Sisihkan sebagian uang sebagai modal masuk ke pasar modal!"
Mari kita ambil contoh Bimantara Citra Tbk. (hahaha..ini mah subjektif sekali!) Berdasarkan data September lalu, saham Bimantara berada di angka Rp 2.275 per lembarnya. Sebelumnya, saham Bimantara berada di angka Rp 1.520. Setidaknya kita hanya membutuhkan sekitar Rp 1,2 juta jika ingin membeli satu lot saham (500 lembar saham) yang menjadi patokan pembelian minimal.
Cobalah bertahan untuk berlebaran dengan sisa uang Rp 300 ribu. Toh ini jauh lebih baik ketimbang membeli ponsel CDMA terbaru seharga Rp 1,5 juta hanya untuk bergaya pada saat berlebaran bersama sanak saudara. Ponsel yang harga purna jualnya terus menyusut dan hanya menambah pengeluaran untuk biaya pulsa. (Inilah yang menurut Robert Kiyosaki disebut sebagai liliabilitas atau kewajiban karena hanya menghabiskan uang dan bukannya menghasilkan uang kita)
Siapa yang dapat menyangka jika ternyata usai mudik nanti saham Bimantara meningkat menjadi Rp 3000 per lembarnya. Uang Rp 1,2 juta kita berkembang menjadi Rp 1,5 juta. Hanya dengan sedikit keberanian untuk mengambil resiko, kita untung Rp 300 ribu. Bisa dibayangkan berapa keuntungan yang kita raih jika Bimantara –salah satu Top 20 Gainer ini- terus memiliki kinerja yang baik. Tidak tertutup kemungkinan nilai sahamnya bergerak naik.
Ini hanyalah sebuah edukasi invatasi yang perlu diperhatikan. Sudah semestinya kita mulai mengurangi kecenderungan konsumtifitas kita. Sektor konsumsi memang merupakan salah satu indicator kemajuan Indeks Pembanganan Manusia. Namun, Indonesia (atau pun Jawa Barat yang bercita-cita memiliki IPM 80) akan berkembang dengan semu jika kita berpegang pada sektor konsumtif.***
Menjelang Malam Natal 2006 di Wyata Guna Bandung
“I’ll be home for Christmas…if only in my dream” Natal seharusnya menjadi momen yang indah untuk dirayakan bersama keluarga. Namun sebagaian orang terpaksa membawanya ke alam mimpi. Di antarnya beberapa anak yang menghuni Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna Kota Bandung. Mereka yang sengaja “dititipkan” di panti khusus tuna netra ini oleh orang tuanya pun berniat merayakan natal dengan kesendirian.
Sore itu, hujan kembali mengguyur Panti Sosial Bina Netra Wiyata Guna di Jl. Pajajaran Kota Bandung. Untungnya, beberapa jemaat telah selesai membuat dekorasi natal di Gereja Caritas. Gereja kecil yang terletak di komplek panti sosial yang merangkap asrama tuna netra terbesar di Asia Tenggara. Kebaktian natal pun hanya tinggal menunggu jam saja.
“Ga ah, saya ga mau nelepon dan ditelepon orang tua. Mereka juga kayanya ga akan ucapin selamat natal. Sehari-hari pun mereka ga pernah nanya kabar saya,” ujar Tommy Sarmeldi, 15, di depan asramanya.
Dengan sesekali berhenti seakan menahan pedih, Tommy menceritakan kisahnya. Ia menderita kebutaan total sejak lahir. Sebelumnya, anak bungsu dari dua bersaudara ini sempat tinggal bersama orang tuanya di Kawasan Sudirman Jakarta. Tanpa tahu alasannya, dua tahun lalu kedua orang tua membawa Tommy ke Bandung dan ia ditinggalkan sendirian di Wyata Guna.
“Saya ga mau pulang. Lebih enak di sini. Saya nggak merasa sendirian. Di sini banyak teman-teman yang ngerti saya. Ga kaya di Jakarta!” kata Tommy dengan sedikit kegerman sehingga ucapannya terputus-putus.
Tommy merupakan salah satu dari anak panti sosial yang sengaja dibuang ke Wiyata Guna. Tidak jarang ada anak yang sengaja datang dan didatangkan untuk tinggal di panti yang juga memiliki lembaga pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas ini. Mereka berasal dari berbagai daerah di penjuru Indonesia.
“Ingin pulang sih tapi mau gimana lagi. Aku ngerayain natal bareng temen-temen saja. Tapi gereja caritas ga adain misa malam natal. Rencananya, aku sama temen-temen mau ke gereja di luar aja,” tutur Laurensia Jihan Liberti, 14, yang akrab dipanggil Berti.
Gadis remaja ini menderita kebutaan karena saat umur dua tahun. Ia terlepas dari gendongan saat ibunya hendak turun dari bis. Naas tak dapat terelakkan. Kepala Berti kecil terbentur ke aspal dan penglihatannya buta total.
Menurut penuturan yang diceritakan kepadanya, seketika itu Berti buta total. Keterbatasan ekonomi orang tuanya yang hanya bekerja sebagai buruh bangunan membuat Berti tidak mendapat perawatan kesehatan.
Dengan dana yang tersisa, kedua orang tua Berti membawanya ke Bandung. Mereka berharap Berti bisa mendapat pendidikan setelah beberapa kali dirasa gagal berinteraksi di sekolah umum.
“Ga tega minta pulang sama bapak. Biayanya mahal. Biarlah natal ini aku di sini aja. Kangennya aku simpan aja sampe tahun depan,” ucap Berti dengan penuh harapan. (evi panjaitan)
Friday, October 12, 2007
Blaming Time
Tidak berakhir dengan hasil yang bisa dikategorikan dengan kata baik...
Mengulanginya kembali...
Menerima sesuatu yang membuat hati berada dalam ketidaknyaman
Umpamakan diri sebagai raja pencuri yang berpura-pura suci
Sisakan untuk bermanja dalam kekonyolan yang menyenangkan
Bersenang-senang yang tidak biasa
Larutkan angin dalam dinginnya malam
Bermimpi dapat menggapai kesempurnaan hidup yang belum waktunya
Bodoh, Sendiri, Siapa, Lalu, Benci, Pergi
"You kick up leaves and the magic is lost..."
Monday, October 1, 2007
Buruh kok Ngebela Buruh?
Kenyataannya, perusahaan malah ngeliburin 40 karyawannya dan mengeganti ama karywan baru. Alhasil, para karyawan protes berat. Mereka minta di-PHK. Kalau perusahaan mau memperkerjakan, mereka harus diangkat jadi karyawan tetap. Btw, bajingan berseragam kok blom kasih komentar soal imel gw ya...
Hahaha...ironis! Buruh tertindas membela buruh yang mengalami nasib yang sama. Gw sih cuma dpt kloningan data. Abisan td bangun jam 11 dong bow. Nih gara2 si jelek-ku yang kasep. Gw ga bisa tidur. Kok gw ngerasain sindrom itu lagi ya. Hmmm...itu kan kebiasaan gw pas tiga bulan lalu. Kok ngalamin hal itu lagi ya. Sepertinya ga puas meski sekarang dia udah ada di sini menemani malam2 kami yang penuh keanehan nan indah....
Sunday, September 30, 2007
Persib For Sale, Just Rp15 Billion Only!
Katanya sih ini ide manajemen Persib setelah melihat tindakan manajemen PSMS Medan. Pemkot sana sepertinya tidak tahan juga atas dampak kebijakan sakti bernama Permendagri No 13/2006. Gara2 peraturan yang satu itu, semua klub sepakbola di Indonesia kelabakan karena hampir semua klub sepakbola itu nyusu sama APBD. Seharusnya sih, mendagri ngelarang APBD membiayai olahraga apapun.
Secara pribadi, gw setuju luar biasa. Abisan, Persib itu parasit yang ngabisin duit banyak bgt. Liat aja selama APBD murni 2007, Persib itu udah dapet jatah Rp15 miliar. Trus sekarang minta nambah lagi Rp7,5 miliar di anggaran perubahan. Serius gw benci bgt ama Persib dan sepakat untuk terus bikin tulisan sampe Persib bener2 dijual. Opik pun setuju...
Gw ga peduli walau Nino negor soal pemikiran gw yang satu ini. Meski mengaku bukan pencinta Persib, Nino khawatir Persib bisa mati. Soalnya dia sempet menyaksikan masa-masa kehancuran Bandung Raya. Klub kebanggaan masyarakat Bandung masa lalu ancur berkeping-keping karena dijual ke perusahaan swasta.
”Daripada nyorotin Bandung mendingan liatin tuh bantuan sosial. Jumlahnya gede banget ampe puluhan miliar tapi penerimanya ga jelas siape aje. Mending Persib ato bawaku makmur dah...” komentar Nino-ku itu. Phhhuffffphhh... gini nih kalo dah ngomong ama pengamat APBD.
H.E.A.V.E.N is....
I was BORN IN THE CORNER OF MY SHADOW, of my HOPE
IN THE HALL BY MY SELF, IN THE GUTTER YOU'LL BELIEVE IT
YOUR HATE COMBINE
(((((HEAVEN IS A CONCEPT)))))))))))))))
HEAVEN IS TO FAR AWAY TONIGHTHEAVEN IS A CONCEPT-HEAVEN IS A CONCEPT--HEAVEN IS A CONCEPT---YOU CAN BUY IT NOW --
Thursday, August 30, 2007
Anti Komitmen?
Kok lo jadi anti komitmen gini sih?"
-sepenggal percakapan dgn Uciem Kamis (30/8) sore-
Sepi tapi tidak sendiri. Semuanya tetap dalam komposisi dan kondisi yang sama. Tidak ada maju atau mundur. Tidak se-inchi-pun juga dan aku tetap tidak berharap banyak. Kebekuan juga masih tetap menyelimuti hati sehingga aku tak berani memutuskan sesuatu. Bingung, takut, apatis, khawatir, dan pesimis. Semuanya terasa begitu kental kendati Christina Aguilera terus mengumandangkan bahwa I’m beautiful no matter what they say.
Aku belum ingin berharap lebih. Tetapi semuanya terasa begitu berat dan membuatku penat. Rasanya, konsentrasi ini semakin terpecah menjadi banyak. Prioritas? Entahlah! Bingung dan belum berani memberi urutan kepada tiga hal yang utama dalam hidupku saat ini.
I’m not an angel that can heal d world or little part of it. Tapi, aku itu manusia yang ingin semuanya membaik. Lelah! Masalah terus terjadi dan aku benci tidak dapat melindungi ratu dalam hidupku. Aku benci dan semuanya makin menjadi karena dia mulai mengatur hidupku.
Sial, seandainya darah dan dagingnya tidak ada di dalam tubuhku. Maat rasa muak itu semakin menjadi-jadi. Enggan sekali berbicara dan membiarkan dia bicara kepadaku. Terlebih lagi, dia masih melukai Ratu-ku dan aku menjadi satu alasan baru untuk perbuatannya.
Arghhh…pernikahan semakin membuatku muak! Kekristenan membuat rantai itu semakin kuat dan sukar untuk diputuskan. Mungkin aku bukan seseorang yang religius tetapi aku telah memilih jalan-Nya. (Btw, ini bukan ungkapan penyesalan ya!) Yah, lebih aku memasuki gerbang itu ketimbang mengkhianatinya di tengah jalan. Aku telah banyak mengecewakannya dan tidak ingin menghadiahiNya satu kekecewaan lagi.
Tidak, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan aku dan el nino-ku. Dia masih memberiku malam-malam yang indah dan nyaman. Membiarkanku masuk ke dunia baru yang penuh dengan tebak-tebakan tentang hidup dan yang namanya lope. Biarkan kami menikmati hari-hari yang sudah lama tidak kami rasakan dan aku belum mau merusaknya. Hingga saat dimana akhirnya semua ini akan aus atau terpaksa diauskan. Benar-benar relasi yang uaneh!
Uhh..sepertinya hati ini makin membeku terhadap sesuatu yg dikasih nama "komitmen". Sepertinya cukup yang ini saja dan aku sudah terlalu apatis (atau malas atau apapun) untuk membukakan pintu bagi orang lain…
Friday, August 17, 2007
Happy Independence Day!
Tuesday, July 17, 2007
Huiks...Duhai Buslane (or whatever ur name!)
Wednesday, July 11, 2007
Laki-laki dan Puan yang Empu
Seperti pada malam sabtu biasanya, aku kerap menyesalkan diri. Bertanya dalam hati mengapa aku mau saja membiarkan orang-orang memilih aku piket di hari sabtu. Sudah menjadi kebiasaanku, selalu memohon tidak ada kejadian yang tidak menyenangkan di dari sabtu. Ya setidaknya, ada mas eko atau kang opik di dekatku kala ada peristiwa.
(Dasar parasit kendaraan!.... ^-^ )
Ada pembicaraan menarik yang sepertinya relevan jika disambungkan dengan film Love on Diet-nya Andy Lau. Btw, si Yoko itu masih saja mempesona di usianya yang sudah tidak muda lagi. Tapi, topik kali ini bukan tentang dia.
Malam itu, kami mendapat tugas meliput pemutaran film Lewat Tengah Malam. Maklum, bintang utamanya Catherine Wilson. Aktris cantik nan seksi yang kucurigai menjad salah satu idola berat redaktur-ku, Army Dian.
Selama beberapa saat dalam perjalanan, kita sempat berbicara mengenai kenormalan laki-laki. Menurut Mas Eko, ada chemistry tersendiri saat seorang lelaki melihat perempuan cantik. Reaksi chemistry itu bervariasi. Ada yang langsung menoleh, ada yang tidak berkedip, ada yang reflek menggoada dan tidak sedikit ada orang yang langsung ceulegeung (yiaks….aku benci kata ini!).
“Itu normal, vi! Kalau cowo ga kaya gitu, berarti dia ada kelainan,” komentar fotografer dibanggain Sindo tapi tidak merasa sebaliknya.
Segera saja aku merespon ucapan Mas Eko. Aku pun balik bertanya bagaimana jika sebaliknya. Masalahnya, aku risih dan merasa aneh melihat kondisi budaya Indonesia-ku tercinta. Betapa masyarakat memandang rendah perempuan yang bereaksi sama. Perilaku ini pun dengan sengaja dicekoki ke generasi di bawahnya.
Kata mereka, perempuan tidak pantas berbuat seperti itu. Nah yang buat aku kesal luar binasa, bahkan seorang lelaki yang bertampang jauh dari rata-rata pun sepertinya merasa berhak mengritik penampilan wanita. Begitu mudahnya kaun Adam terpengaruh dengan bungkus.
Yaah ... bukannya mau membela perempuan jenis apapun. Aku masih setuju dengan ucapan Maudy Kusnaedi yang menegaskan satu hal kepadaku. Inner beauty is the important things, so do the outer Masalahnya, mengapa sih lelaki itu begitu memperhatikan masalah tampang.
Sudah tidak terhitung seringnya aku sakit hati karena kalah bersaing mendapatkan perhatian pujaan hati. Selalu saja aku gagal dari perempuan manis, keibuan, cantik. Parahnya lagi, sebagian besar memiliki rambut yang panjang. Phupff…selalu saja rambut menjadi indicator utama. BT!!
Gampang banget Kurogawa tidak mengingat sosok Mini saat perempuan itu bertubuh tambun. Breangsek! Pasti dia ga akan refleks memeluk saat Mini datang dengan rupa perempuan bertubuh gemuk. Aku jamin banget. Orang-orang di sekitarku bisa jadi bukti nyata.
Eits…aku tidak berkata ini dengan maksud menggeneralisir, lho! Sama seperti keyakinan terhadap bentuk cowo seperti di atas, aku juga percaya masih ada lelaki yang seperti Si Gendut. Sayangnya, tipe cowo kedua ini satu per mil. Butuh waktu yang lama dan upaya yang keras untuk mengangkat lumbar fisik dari mata para arjuna.
Naasnya…Tuhan belum ijinkan aku mendapatkan salah satu di antaranya. Dasar cintah, cuapee dech!!!
Sunday, June 24, 2007
PERKENANKAN AKU MENCINTAIMU
Perkenankanlah aku mencintaimu seperti ini
tanpa kekecewaan yang berarti
harapan-harapan yang setiap kali dikecewakan kenyataan
biarlah dibayar oleh harapan-harapan baru yang menjanjikan
Perkenankanlah aku mencintaimu semampuku
menyebut-nyebut namamu dalam kesendirian pun lumayan
berdiri di depan pintumu tanpa harapan
kau membukakannya pun terasa nyaman
sekali-kali membayangkan kau memperhatikanku pun cukup memuaskan
perkenankanlah aku mencintaimu sebisaku
Saturday, June 23, 2007
Ini Dia, Sebagian Sisi Muka Kota Bandung-ku
Tuesday, June 19, 2007
Langkahku Memang Ringan, Itu Tanda Bahagia?
I’ve got another weird question. Pertanyaan hari ini: “Napa lo bahagia bgt?” Bener-bene aneh! Tapi emang sih, sepanjang hari, langkah-langkah kaki ini terasa begitu ringan. Aku benar-benar semangat menjalani hari ini.
Entah mengapa tapi aku memang punya banyak alasan untuk berbahagia. Mungkin karena hari ini ada rapat pembahasan Trans Metro Bandung (Si Bajingan Ganteng bilang, operasikan saja tanpa nunggu izin dari Dirjen Bina Marga! Kacau tapi seru...) Mungkin karena Adang Suhyatna dikudeta (karena sepertinya dia memang pantas mendapatkannya, mungkin!).
Mungkin juga karena d stupid cupid masih belum mencabut panahnya sehingga agape dan eros masih menyatu dengan kental (dan aku sulit mmembedakannya!). Mungkin karena aku melihat dia (benar2 pemandangan yg indah saat melihat dia menulis di atas batu kolam sambil mengaitkan rambut panjangnya ke belakang telinga). Mungkin juga karena melihat dia tertawa dan melucu (karena itu berarti, dia tidak punya alasan untuk meratapi diri di tempat yang aku benci). Mungkin saja!
Mungkin karena aku mulai menikmati masa2 menjadi bagian dari my fave radio ever, trijaya. Mungkin karena aku masih memiliki keberuntungan sehingga mereka tidak terlalu kesal saat aku tidak menampakkan diri di Setiabudi 120 Bandung.
Mungkin karena Si Putri Cantik, kekasih hatiku, telah kembali ke kastil mungilnya. Mungkin karena aku mulai bisa melihat senyum manis namun masih sedikit pahit di wajah putihnya (sehingga aku kuat bertahan hingga pukul 02.00 di kastilnya!)
Namun satu hal yang pasti, aku bahagia karena ada kepastian jalur dalam hidupku. Aku sudah menemukan pola untuk menggapai satu mimpi yang tertunda. Satu pembuktian baru, hidupku lebih teratur saat banyak hal yang tengah aku kerjakan. Keletihan yang dirasakan oleh sekujur tubuh ini tampak tidak berari dibandingkan kepastian dalamperjalanan hidupku.
Caiyou….
Monday, June 18, 2007
Not An Angel
-Ketika harus bersabar menanti 5 menit demi pemiliki sedan berplat RI 5 di tempat yg belakangan ini kerap membuatku tersenyum-
Not An Angel
Am I realy a good woman? Heran, kok sempet2nya ada yang nanya kaya gitu. Pertanyaan yang aneh. Emang ada yang salah kalau aku berusaha bertindak baik ke seseorang dengan ikhlas? Banyak orang yg baik padaku dan mengapa aku harus memutusnya hanya karena orang itu angkuh dan jutek? Pertanyaan yang ga tepat banget dilontarkan di saat aku kebingungan menyiapkan diri untuk berkoar-koar di udara.
Huaah…akhirnya aku memulai langkah itu pula. Setelah sekian lama ber a-i-u…a-i-u kepada banyak orang betapa inginnya aku menjadi pengisi 91,3 fm dan networknya. Day first but I never thought that they’ll give me a chance there. So soon! Wuahh….takut kemudian berdebar2, berdegub kencang, kehilangan konsentrasi sesaat, tangan dingin tapi setelah itu ingin lagi…hihihi….
Aku manusia biasa tapi bukan seperti kebanyakan perempuan. Banyak yang ingin aku raih dan ada kalanya aku berbuat salah. Terserah…semua boleh bilang apapun. Biarkan aku mencoba dan menyicipi bagaimana rasanya menggapai mimpi.
Hijau…itu aku. Meski aku seorang purpleholic, aku masih begitu hijau di dunia ini. Duhai kalian para pemikir sejati dan tengah menjadi sejati, tolong jangan dulu hakimi dan jauhi aku. Aku masih ingin berguru pada kalian sebelum aku ikut melawan sekawanan birokrat dan pelaku kapitalis itu.
Thursday, June 7, 2007
DODOL.......!!!
Gue suka men kotor tp ga nyangka dia jauh lebih kotor daripada gue. Itu pun bukan karena dia emang kotor tp karena dia ngerasa ga berarti. Kali ini, gw ga setuju slogan rinso.
Arggggghhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Gw jd emosi liat tingkah laku dia. Anjrit....!!!!! Napa sih lu? Ngomong ngapa! Iihhh...kok jadi gw yg stresssss....... Damn, i cant get you out of my head!
Sunday, June 3, 2007
Saatnya Bersenang-Senang!
Ga seru liat temen2 ekonomi marahan dan kok gw jd ikutan terjerumus ama masalah yg ga bgt itu. Tapi puas teriak2 brg ama Reni, Wina en ngegosip brg Uciem di Score. Eneg ngeliat laki2 brengsek yg lg bokinan ama selingkuhannya. Hhmmm....?!#$ Seandainya ada Fajar juga. Pasti lebih seru. Huh dasar penganten baru, maunya di rumah mulu.
Btw. kayanya enak deh diskusi ama anak2 letto. Rada ada ada isinya. Meski bukan otaknya, gitarisnya manis juga. Jadi tergoda ikut gabung di pletonic.
Kalau kau ingin berhenti....Ingat tuk mulai lagi
Tetap semangat dan teguhkan hati di setiap hari
Letto ngebikin lagu pamungkas ini bener2 jd ending yang ceria dan enerjik buat akhirin malam yang melelahkan.....
***
Minggu (3/6)
Cewe itu cantik. Suaranya bikin La Luna punya ciri khas yang indah. Sayang...kecantikannya hilang saat rokok ada di mulut mungilnya. Mungkin dia stress GOR Saparua itu hanya diisi sedikit orang.
Donnie, masih manis dengan kegemukannya. Buktinya ibu2 telkomsel pada kecentilan ngegodain dengan pakaian yang sok seksi.
Dia, uhh....inginnya menghabiskan waktu bersama. Sialan, gw mulai canggung natap mata itu. Tajem bgt bow...! Ga enaknya dipandang remeh ama orang itu. Buete....gw dah mulai kecanduan!! Nungguin sms sambil maen Hello Monkey. (Lho kok jadi ky Monkey King. Hehe tp emang mirip sih hihihi....) Ato, kebangun pas lg pgn santai di pagi hari. Anjrit...dasar eros sialan!!!!!! Tp gw. jd semangat jalanin hari kalo lagi kaya gini.
Duh...gw kok dodol pisan sih. Ga kreatip bikin berita. Skripsi, ga mulai2.........
***
Saturday, June 2, 2007
Breakaway!
Thursday, May 31, 2007
(semoga bukan) Pride en Prejudice
Aku tidak kenal dia dan dia pun tidak berniat mengakrabkan diri dengan orang dungu di sekelilingnnya. Siapa dia dan mengapa dia begitu arogan? Benar-benar sosok orang yang tidak akan menyambut Tamu Agung, entah kalau wong deso, di depan gerbang Kerajaan Parahyangan.
Entah kapan ia mulai berkelana di hutan belantara sehingga ia tidak peduli berapa panjang rambut lurusnya dan pudarnya warna jaket yang selalu setia menemaninya. Tetapi, kerutan di dahi yang mencerminkan kekurusan pemiliknya, serta kelelahan di mata sipitnya, membuat aku sadar betapa luas langit biru di dalam otak briliannya. Hitamnya telapak kaki, yang jarinya lebih panjang dari jari kakiku, bisa jadi menyimpulkan beberapa hal. Pemiliknya adalah ksatria pringgondani yang tidak suka beralas kaki atau …. Entahlah. Padahal, kulit yang membungkus badan kurus pemiliknya, jauh lebih putih ketimbang aku atau “Ibu” Wali Kota.
Sayang, kemampuan analisa yang tajam, pengetahuan yang luas, keberanian itu menyelimuti sosok seperti itu. Benci? Pasti, karena dia begitu angkuh. Aku benci orang yang tidak gemar membagi harta berharga itu kepada orang yang ingin belajar di sekitarnya.
Dia hebat, kritis tapi…dia begitu angkuh. Semoga ini bukan sebuah prejudice atas sebuah pride seorang Priberkah.
Saturday, May 26, 2007
Blood Diamond for Me
The film tells the story about the cruelty of power, money and capitalism. I’ve learn several things from different person.
The first one is Maddy Bowen. In this film, Maddy is a journalist from US magazine name Vital Affairs in 1990 decade. Sierra Leone was a terrible African country because it has a diamond in its land. But, since the conflict in that country never end, ‘the hero’ (US and England) make the world buy the diamond from Sierra.
The capitalism doesn’t let the ‘superman’ stop. They do many things to import the diamond from the neighbor country. One of them is Liberia. So, the diamond can imported legally and increase the superman’s richness.
There’s Van de Kaap, the owner of a diamond Company. Kaap sell the diamond to the entire of world. He supports many politicians who support his business. That’s the reason he can stand and being a great man in London.
There’s was Maddy, an idealism journalist who wants to stop the war. She shall do many things to make it happen. For the first time, she wrote the real condition in Africa. The murder, dead body, the suffered citizen, and many things that NN (I forgot his name) saw when he won The Pulitzer’s price.
In the beginning, it worked. She success to make her reader cry and donate the money to feed the victim and stop the war. But, her news can’t stop the adventure of businessman like Kaap. In fact, the war doesn’t stop. The victim was increasing.
One day, she finds the key of her news. She must get a proof that people like Kaap something terrible. The proof that show he imported a blood diamond. So the people stop buying the diamond from Africa. Finally, the film shows that it’s the solution to several parts’ problem. Maddy can’t stop the war but she sent Kaap to the Law. But, I don’t know if Kaap really imprisoned or not. You know, money can buy the law sometimes.
There was a man named Danny Archer. He is called himself as a soldier of fortune. Quit from military and sell the diamond illegally until the time he met Maddy. The film doesn’t end with romance situation. But, his emotional conversation with Maddy tells something. He must be love Maddy although he cans runaway from his homeland. Archer dead after hold some soil of African land.
-The End-
Monday, May 14, 2007
Dasar Birokrat Parasit......!!!!!
*Kemampuan Mengakses Dana Kurang
Lia Larang Pejabat Publik Jadi Pengurus Olahraga
BANDUNG (SINDO) – Ketua Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung Lia Noer Hambali melarang pejabat publik Kota Bandung menjadi pengurus Cabang Olahraga.
(Cabor) Pasalnya, para birokrat tersebut tidak memliki kemampuan mengakses dana sehingga harus terus bergantung ke APBD Kota Bandung.
“Saat ini, wali kota justru menempatkan orang-orang yang tidak mengerti olahraga dan tidak memiliki kemampuan akses dana. Akhirnya, kepengurusan olahraga jadi terus nyusu pada APBD. Jadi saat ditinggalkan pejabat publik, cabor tersebut mati!” ungkap Lia di Gedung DPRD Kota Bandung, kemarin.
Padahal menurut Lia, tujuan awal pejabat diletakkan di posisi pengurus agar mereka dapat mengomunikasikan kebutuhan olahraga kepada pihak swasta yang berpotensi. Sebab di Kota Bandung ada sekitar 80 ribu perusahaan yang terdaftar dan sekitar 10% atau 4000 perusahaan masuk dalam kategori baik.
“Bukan berarti kami meminta birokrat memeras perusahaan ya. Kan setiap perusahaan pasti memiliki dana promosi. Nah, tugas birokrat bertugas untuk memudahkan penyaluran dana ke pihak manajemen klub olahraga. Dana tersebut kan dapat menjadi dana abadi untuk olahraga,” jelas Lia.
Lia sendiri mencontohkan penempatan Yossi Irianto, Dada Rosada serta pejabat publik lainnya dalam susunan pengurus Persib. Awalnya, kebesaran nama birokrat tersebut dapat mendorong publik menanamkan investasi dalam manajerial Persib.
Yossi Irianto misalnya. Seharusnya, posisinya sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah memudahkannya melobi pengusaha di Kota Bandung untuk melirik Persib. Para pengusaha pasti banyak bersinggungan dengannya. Karena mereka harus menyetorkan pajak ke dinas pimpinan Yossi tersebut. Kenyataannya, Persib malah terus mengandalkan APBD.
“ Wali Kota Bandung harus melakukan reformasi birokrasi dengan menguji bawahannya. Kalau mereka tidak memiliki kemampuan mengakses dana, jangan naikkan mereka lagi!” tegas Lia.
Sementara itu, Pakar Hukum dan Tata Negara I Gde Pantja Astawa menyimpulkan, pejabat sekarang hanya mencari cara yang paling mudah. Mereka terkesan tidak mau repot mencari dana untuk pembiayaan olahraga dan mengambil cara yang instan saja.
“Pusat tidak pernah memadai pembiayaan kegiatan olahraga di daerah. Kalau sudah seperti itu, yang paling mudah ya APBD. Dana sudah ada dan pejabat tinggal memutar otak mencari celah untuk pencairan,” ujar Pantja.
(evi panjaitan)
PS: Buat PR, pinjem fotonya ya.....
Such a Great Milad
Phufph....lihat Puteri itu. Dia ga pernah ngira semuanya bakal jadi seperti ini.
Her 23rd year seem more difficult to face. Satu per satu semua penghuni Kastil menghilang. Entah apa alasannya, semua emang punya hak untuk mengambil keputusan. Siapa sih Puteri itu sampe-sampe berharap segitunya agar pasukannya tetap bertahan agar Kastil tua tetap berdiri.
Masih bagus, pasukannya gak nge-kudeta. Si Puteri kan bukan Fidel Castro yang bisa ngelawan serangan dalam selimut ala CIA. Bukan juga seorang Jenderal Sudirman yang masih bisa memerintah walau berada di tengah hutan.
Dasar Puteri buruk rupa. Tidak cerdas, kerdil, lamban dan kuper! Mengapa tidak saja to The End of World. Temui Captain Jack dan lihat siapa yang paling bodoh.
Sunday, May 13, 2007
Saya Bukan Tukang Palak
PS:Ini bukan serangan ke PDAM lho!
Cape Deeeh
Aku, si bungsu yang tengah beranjak dewasa ini, hanya ingin yang terbaik untuk semua yang kucintai. Sebagian besar hati ini masih percaya kok. Btw ini tulisan gw pas 29 Januari 2007 pas gw lagi kesel ngeliat orang2 di SINDO Jabar bertengkar gara2 pelanggaran dalam tataran birokrasi kantor. Capee deh!