Betty pun tergiur. Dari dulu dia memang pengen banget bisa jadi penulis yang berkualitas. Ya tapi mungkin kali ini dia akan memulainya dari dunia fashion. Dengan segala idealisme yang relatif terkesan seculun busananya, Betty nekat ikutan mendaftar. Dia berencana membuat majalah yang mengajarkan wanita menjadi diri sendiri. Ikon yang jadi pengisi cover majalah yang dikasih nama B Magazine itu kalau tidak salah Hillary Clinton.
Pada hari H presentasi Betty mendapati kenyataan kalau ternyata rekan sekantornya juga menjadi peserta. Gawat! Masalahnya peserta magang tidak boleh berasal dari media yang sama. Betty makin pengen terjun ke ujung bumi ketika tahu bahwa Marc, rekan sekaligus kompetitornya, mengajukan proposal majalah fashion yang okeeeeee banget. Isi majalahnya Marc bener-bener mengusung filosofi dalam berbusana. Jauh dari kesan majalah katalog.
Betty desperate. Sampe suatu hari dia mendapat telepon yang mengatakan bahwa dia adalah salah satu pemenang. Proposal majalah Betty disetujuin dan dia berhak mendapatkan program pelatihan selama setahun. Betty girang bukan main!
Sayangnya kegirangan Betty tidak berlangsung lama. Tidak lama kemudian dia mendapati kenyataan sebenarnya Marc yang menang. Namun para dewan juri memilih Betty karena alasan yang tidak logis. Apa coba? Gara-gara Betty berdarah hispanik. Betty bisa dijadikan representasi ras latin supaya dapet dukungan dari orang-orang latino di Amerika. Arghhhhhhhh!!!!!!!!
Nazong rasanya. Lebih nazong lagi kalo saya melanjutkan tulisan yang pasti akan semakin rasis ini. Bikin tambah ga enak hati.
ARGHHHHHHHHH!!!!!!!!
-evi yang lagi benci dikotomi antara ras A dan ras non A-
No comments:
Post a Comment