-My Life with the Teen-
Percakapan di siang yang hangat.
S : saya
A : adik cantik
S : saya
A : adik cantik
A : "Kak, aku juara lima."
S : "Hah, emang udah terima rapot?"
A : "Bukan, lomba yang itu tuh."
S : (Mikir agak lama, sindrom kebanyakan curhat) "Oh iyaaa.. Lomba Cheers ya? Hah, juara lima?"
A : "Iyaa... " (menjawab muka datar)
S : "Woooowww kereeen! I'm proud of you. Aku ga peduli kamu juara berapa, dapet medali apa, entah itu penghargaan paling keren sedunia, aku bangga sama kamu."
A : "Lho kok gitu? Aku kan cuma juara lima. "
S : "Aku ga peduli hasil. Aku sudah lihat usahamu. Aku bangga. Titik."
S : "Hah, emang udah terima rapot?"
A : "Bukan, lomba yang itu tuh."
S : (Mikir agak lama, sindrom kebanyakan curhat) "Oh iyaaa.. Lomba Cheers ya? Hah, juara lima?"
A : "Iyaa... " (menjawab muka datar)
S : "Woooowww kereeen! I'm proud of you. Aku ga peduli kamu juara berapa, dapet medali apa, entah itu penghargaan paling keren sedunia, aku bangga sama kamu."
A : "Lho kok gitu? Aku kan cuma juara lima. "
S : "Aku ga peduli hasil. Aku sudah lihat usahamu. Aku bangga. Titik."
Kami pun berpelukan.
Catatan :
Kamu tau Violet Parr di film Mr. Incredible? Adik cantikku mirip seperti itu. Violet versi awal. Saya bangga dia berani keluar dari tempurung menjadi pribadi yang berubah banget. Berlatih lima jam sehari, setiap hari, padahal dia minder sekali ngobrol sama orang lain. Keren kan! Dia juara lima yang membanggakan. Kalau kata Ruben, dia jadi seperti Chao Cang yang sesang mencari jati dirinya. Semangat yaa adikku.
Kamu tau Violet Parr di film Mr. Incredible? Adik cantikku mirip seperti itu. Violet versi awal. Saya bangga dia berani keluar dari tempurung menjadi pribadi yang berubah banget. Berlatih lima jam sehari, setiap hari, padahal dia minder sekali ngobrol sama orang lain. Keren kan! Dia juara lima yang membanggakan. Kalau kata Ruben, dia jadi seperti Chao Cang yang sesang mencari jati dirinya. Semangat yaa adikku.
Picture : Beauty Empowered |
No comments:
Post a Comment