Pengantar :
Sebutkan 25 hal yang saat ini kamu syukuri? Pertanyaan sederhana dari Bu Ratna Indah Widhiastuty di Persekutuan Karyawan GKI Gejayan, Kamis (1/12). Selesai! Saya kaget ketika teman-teman lain berhasil menuliskan lebih dari 5 poin dalam kurun waktu sekitar 2.5 menit. Bahkan Pak Paulus Lie & sepetinya Kak Irmanda Y. Saroinsong mencapai 15 poin. Sementara saya hanya 4 poin. Itu pun sebenarnya hal ke 4 belum selesai kata-katanya jadi bisa dibilang skor saya 3.5 poin.
Sebutkan 25 hal yang saat ini kamu syukuri? Pertanyaan sederhana dari Bu Ratna Indah Widhiastuty di Persekutuan Karyawan GKI Gejayan, Kamis (1/12). Selesai! Saya kaget ketika teman-teman lain berhasil menuliskan lebih dari 5 poin dalam kurun waktu sekitar 2.5 menit. Bahkan Pak Paulus Lie & sepetinya Kak Irmanda Y. Saroinsong mencapai 15 poin. Sementara saya hanya 4 poin. Itu pun sebenarnya hal ke 4 belum selesai kata-katanya jadi bisa dibilang skor saya 3.5 poin.
Oh tidak! Saya terkejut betapa ternyata saya terlalu sibuk dengan pikiran saya sendiri sampai lupa mensyukuri hal-hal baik di sekeliling saya. Lalu sepanjang hari itu saya merenung, parah sekali kamu, Epoy! Oke saya menantang diri saya sendiri untuk setiap hari menuliskan 25 hal yang saya syukuri dalam hidup. Menulis dimulai! *sambil kibar bendera start*
Eh tapi nyanyi dulu lah kita:
"B'ri syukur, b'ri syukur, b'rilah syukur selalu
Susah ataupun senang b'ri sykur
Panjatkan doamu, setulus hatimu
KasihNya kini jadi milikmu"
"B'ri syukur, b'ri syukur, b'rilah syukur selalu
Susah ataupun senang b'ri sykur
Panjatkan doamu, setulus hatimu
KasihNya kini jadi milikmu"
Hari ke 1 : Bersyukur untuk Teman Hidupku
Terimakasih Tuhan untuk Ruben Frederik Knehans, teman hidupku. Oiya, kemarin dia ulang tahun ke 33. Selamat hari AIDS! Hehehe.. Selamat ulang tahun ya, yang.
Terimakasih Tuhan Yesusku untuk Ruben. Teman hidupku di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Terimakasih sudah memilihkan dia yang tidak sempurna itu untuk jadi teman hidupku. Ketidaksempurnaan kami membuat kami cuma bisa berserah sama Tuhan untuk melangkah di dunia pernikahan yang mirip arena sirkus ini.
Terimakasih karena saya bisa tertawa, menangis, diam, marah, histeris, berusaha, meraih mimpi, bermalas-malasan, melayani Tuhan, sakit, mengalah, berjuang, menggemuk, dan menua bersama Ruben. Tanpa Ruben, saya tidak bisa menjadi dynamic duo. I love you, Ben!
No comments:
Post a Comment