Showing posts with label yogyakarta. Show all posts
Showing posts with label yogyakarta. Show all posts

Friday, October 21, 2016

Memahami Anak Berkebutuhan Khusus

Kemarin malam saya dapat info tentang acara ini dari Kak Debora Ndraha. Rekan yang dulu sama-sama melayani sebagai kakak sekolah minggu di GKI Gejayan. Topiknya menarik hatiku. Ini dia iklannya :

Sumber Gambar : Facebook Kak Debora Ndraha


Saya pun mulai melancarkan aksi stalking untuk mengetahui sedikit latar belakang penyelenggara acara bagus ini. HOPE Special Needs Center bekerja sama dengan Sekolah Theologi Reformed Injili (STRI) Yogyakarta. Berkunjunglah ke sini untuk cek info lebih lanjut tentang HOPE Special Needs Center. Isinya bagus! 

Lalu saya teringat pada hari yang sama saya diingatkan oleh Facebook tentang salah satu pengalaman indah mendampingi salah satu murid berkebutuhan khusus di sekolah tempat saya bekerja dulu. Sebut saja namanya Thomas karena dulu dia sangat menggemari Thomas The Tank Engine. Pertemuan pertama saya dengannya sangat berkesan. Saya mencatatkannya di notes ini

Kepada semua para pendamping anak berkebutuhan khusus, marilah belajar mengenal dan memahami anak-anak unik ini. Saya percaya setiap anak adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan. Tidak peduli betapa anak tersebut jauh dari kata cantik, ganteng, imut, dan menggemaskan. Mereka anugerah yang sama sekali tidak pantas disebut freak. 

Tentang ucapan freak, saya sempat menegur adik remaja yang pernah saya layani di gereja. Di luar dugaan, adik cantikku ini enggan mengikuti gerakan ketika kami bernyanyi "Making Melody". Katanya saat itu : "Kak, ga mau (gerak) ah. Kaya orang freak aja". Hohoho... Got ya! Saya punya kesempatan menjelaskan tentang anak berkebutuhan khusus. 

Konon, lagu "Making Melody" memang ditujukan bagi semua orang berkebutuhan khusus yang ingin memuji nama Tuhan melalui keterbatasan mereka berekspresi. Makanya gerakan dalam lagu "Making Melody" terasa aneh bagi manusia bertubuh sempurna. Kataku saat itu, sungguh kejam rasanya memanggil teman-teman berkebutuhan khusus sebagai seorang freak. Setiap gerakan dalam lagu "Making Melody" membantu kita mengerti rasanya berada dalam posisi mereka. Kalau boleh memilih, mereka juga tidak mau berada dalam posisi spesial itu lho.  

Saya yakin, adik cantikku bukan satu-satunya orang yang memiliki sikap yang sama tentang anak berkebutuhan khusus. Bersyukur sekali adik cantikku sepertinya mulai merubah cara berpikirnya. Semoga tetap seterusnya ya, dek.

Oke kita kembali ke seminar yang tadi saya sebutkan di awal. Semoga info ini berguna bagi setiap para pendamping anak berkebutuhan khusus di Yogyakarta. Entah itu orang tua, pengajar, pengasuh, atau pendamping lainnya. Ayo jangan menyerah! Harapan selalu ada selama kita mau mencari. Bergerak ramai-ramai dalam komunitas lebih jitu ketimbang bergerak sendirian. 

   




Monday, October 10, 2016

Sensasi Makanan Medan di Rumah Makan Kinantan

Selamat Datang di Kinantan! Rumah Makan khas Medan di Jl. Perumnas, Babarsari, Sleman, Yogyakarta.
Perempuan di foto ini saya panggil Kakak Kinantan. Bersama suaminya yang asli Pematang Siantar, mereka mengelola Kinantan. 


Kangen kuliner medan dengan harga terjangkau? Datanglah ke Kinantan. Rumah Makan yang menyajikan masakan khas Medan. Racikan bumbunya sangat kental. Layak sekali untuk dikunjungi dalam segala kondisi. Pesan dari pemiliknya, datanglah sebelum jam 12 supaya masih kebagian penganan alias kue.

Terimakasih kepada Samuel Yonatan Pratama yang mengenalkan tempat makan Kinantan kepada saya dan suami. Sam tahu benar kami penggila masakan medan. Kami berkunjung ke Kinantan pada suatu malam minggu yang dingin. Hahaha… Maklum udara Jogja sedang dingin-dinginnya dalam beberapa hari terakhir.

Tak di sangka, Kinantan terletak di area belakang Plaza Ambarukmo. Tepatnya di Jl. Perumnas, Sleman, Yogyakarta. Ada dua jalan masuk menuju Kinantan. Pertama melalui gang masuk tepat sebelum Plaza Ambarukmo. Kedua, melalui selokan mataram. Saya sendiri tidak menyangka ada tempat kuliner autentik Indonesia di kawasan “ajeb-ajeb” Babarsari. Sekilas Kinantan terlihat sepi pengunjung dibandingkan kanan kirinya. Maklum, tidak ada lampu lighting berkilauan, tidak ada suara musik yang menggelegar, tidak ada ada hingar bingar suara khas tempat kongkow.

Kinantan hanya tempat makan bernuansa anyaman bambu dengan lampu temaram. Ada dua lantai yang memungkinkan dikungjungi tamu dalam jumlah banyak. Datang, langsung pesan, lalu duduk manis. Menu makanan yang langsung menarik perhatian saya adalah Sop Medan, Soto Medan, dan Lontong Sayur. Padahal di sana ada menu-menu lain seperti Sayur Daun Ubi Tumbuk, Ikan Teri Medan, Nasi Gurih, dan lainnya. Tak lupa ada menu cemilan khas medan seperi lappet dan kue lopis. Saya lupa menu lainnya karena terfokus pada dua menu ini saja. Sementara untuk minumannya tersedia kopi, teh, dan jeruk.

Saya lupa memfoto makanan pesanan saya.
Akhirnya saya mengambil foto dari blog makanan yang sempat memesan makanan yang sama :
Lontong Sayur Komplit seharga Rp 25.000.
 Isinya : lontong sayur, telur, sambal ikan teri plus kacang tanah, dan ayam rendang.
Sumber Foto : http://www.hungerranger.com/ 


Lalu dimanakah menu oink-oink? Hahaha.. Di spanduk yang ada di depat rumah makan tertera tulisan 100% halal. Jadi jangan harap ada menu babi ya. Cukup manjakan lidah dengan ikan teri, ayam rendang, sapi, dan telur. Rasanya tetap maknyus! Santannya dan bumbu rempah-rempahnya kuat sekali. Benar-benar kuliner khas melayu. Namun jika tidak terbiasa dengan gaya kuliner seperti ini, masakan di Kinantan terlalu menohok di perut dan tergolong berminyak.

Kisaran harga di Kinantan masih tergolong murah. Berkisar Rp10.000 hingga Rp25.000 untuk makanan berat dan Rp5.000 hingga Rp10.000 untuk cemilan. Harga yang menurut saya murah mengingat porsinya besar. 

Jadi, sudah mulai kangen (kuliner) Medan? Datanglah ke Kinantan. Sempatkan juga untuk berbincang dengan pemiliknya untuk semakin merasakan nuansa Sumatera Utara. Sensasi tersendiri bagi kita yang tinggal di tanah Mataram. Selamat mencoba!