Sunday, June 29, 2008

Tiga Hari untuk Selamanya?

Hehehe, kalimat judul yang terlalu berlebihan.. Tapi tiga sehari yang tidak biasa. Tiga hari yang membuat gw refresh banged. Pengalaman campur aduk mulai dari nyerenyes ngebayangin liat uang 100.000-an lembar yang dihancurin tiap hari [dan briket lembaran uang kecil itu kini bertengger jadi pajangan lemari gw], santai bermanja-manja di Sari Pan Pasific [sederhana tapi lumayan ngilangin pegel], malu gara2 tragedi hotpants [malu bgd ama Lucky!! untung gw lagi nelpon jadi dia ga nyadar kalo gw mokal banget], sejarah dunia per-uang-an Indonesia [i really love history], award untuk peserta terbadung [yang hobi telat dan ketinggalan rombongan gara2 banci foto] data-data bagus tapi kaga boleh diekspos ampe dag-dig-dug ga jelas [argghh...ga usah dibahas].


Hmm, gw banyak banged dapat bahan tulisan nih. Tapi sayang ga semua bisa diekspos. Satu-satunya yang bisa ditulis cuma tentang perbankan syariah dari Siti sapa gitu lah. Pokoknya dia deputi gubernur BI bidang perbankan syariah. Lumayan bagus sih tapi gw telat nulis. Anak2 udah nulis dari Jumat kemaren makanya gw keburu males ngetikin buat berita Senin (30/6). Gw malah nulis berita-berita kiriman dan rilis di imel. Cukup menginspirasi juga buat bikin sekolah perbankan khusus syariah. hahahaha, ya paling banter juga kursus perbankan syariah. Secara gitu, Indonesia masih butuh 8.000 tenaga kerja khusus syariah buat ngejar target 5%. Apalagi sekarang gara2 sok2an majuin target ke taun ini, market syariah cuma nyampe 2%.

Kalo kata Reni mah perbaikan gizi dan otak tapi kata gw cuma perbaikan otak. Abisan makannya kaga pas di perut. Kata-kata kenyang cuma ada pas makan di Chopstik Kuningan ama Simpang Raya Pasteur. Lumayanlah buat ngilangin stress, kesedihan, dan rasa penolakan plus curiga berlebihan pada hari-hari terakhir ada di Bandung. Sayang gw kaga ketemu Vintoel, Amina & Tiwi pas di sana padahal ternyata Kantor BI Jkt, kosan vintoel, kantor tiwi & Amina ada di sekitar Thamrin juga. Gpp lah saya cukup senang ... dan saya kembali tersenyum-senyum sendiri. Ih udah ah yang satu itu ga usah dibahas.

Hehehe, would you dance with me Mr Compagnie?
i hate u & all of your VOC crew but i realize that u build the foundation of Indonesian's economy

***

Wednesday, June 18, 2008

Ga Enak Dibaca Banget

Ya, lalu tidak lama kemudian saya membaca postingan ini di milis Sindo Jabar. Hmm..moderator jadi semakin panas untuk menjaga milis dari tangah-tangan yang dianggap tidak berkenan nih..

===========================================================================================

From: Sigit Budhi Setiawan
To: mediacare@yahoogrou ps.com ; jurnalisme@yahoogro ups.com ; jurnalisme-damai- multikultural@ yahoogroups. com ; pantau-komunitas@ yahoogroups. com
Sent: Wednesday, June 18, 2008 12:16 PM
Subject: [mediacare] Need ADVOCACY: Wartawan SINDO Bali di PHK Massal


Warga milis terhormat, berikut berita buruk dari dunia jurnalis. Lima wartawan sindo bali dan satu fotografer dipecat tanpa disertai rasionalisasi yang jelas. Mohon bantuan advokasi atau sejenisnya, sekaligus info tolong disebarkan ke jaringan terkait. Pasalnya, ribuan wartawan kontrak lain mungkin diperlakukan serupa, lemah dihadapan kebijakan sepihak perusahaan. Apabila warga milis membutuhkan informasi lebih detail bisa menghubungi saya di: miftahulum@yahoo. com atau via telp 08883611817 atau 03618060196



SINDO Bali Tutup, Enam Wartawan Dipecat



DENPASAR - Enam orang wartawan Harian Seputar Indonesia dipecat tanpa alasan jelas. Pemecatan tersebut terkait dibatalkannya rencana pembukaan SINDO Biro Bali.



Ke enam wartawan tersebut adalah Mohammad Saifulloh, Dede Suryana, Husaen, AA. Ari Wiradarma, Sudhirta, dan Sedewa (fotografer) . Surat pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut diterima pada hari Minggu (15/6) kemarin. Sedangkan, enam wartawan lain dan satu fotografer diperpanjang kontraknya hingga enam bulan ke depan.



Pihak manajemen PT Nusantara Media Indonesia tidak menyertakan alasan pemberhentian hubungan kerja. Surat pemberitahuan PHK hanya berisi pemberhentian hubungan kerja per 30 Juni 2008 dan perpanjangan kontrak satu bulan terhitung sejak berakhirnya masa kerja kontrak pertama (31 Mei 2008).



Padahal, kontrak kerja telah mengatur jelas teknis perpanjangan kontrak kerja dan PHK. Begitu pula dengan alasan dilakukannya PHK. "Karena itu, kami perpanjang kontrak teman-teman satu bulan hingga 30 Juni untuk menyiasati aturan tersebut," kelit Kabag HRD SINDO Dovi beberapa waktu lalu.


[selanjutnya kayanya mendingan dihapus. Ga enak dilanjutin...]

BASI ... !!!

Negeri Kurawa lagi gelisah dan cenderung membara. Semuanya dimulai ketika Panglima Jendral Cabang Jabar tengah diperbantukan ke Markas Besar. Kami semua yagn ada di sini entah mengapa tiba-tiba menyatu. Kekakuan dan rasa canggung yang selama ini mati-matian dibasmi oleh Panglima Jabar tiba-tiba lenyap…

Bagus? Ga tau juga sih. Soalnya semuanya tidak mengemukakan hal positif barang setengah biji pun. Gw juga berdecak kagum luar biasa dan akhirnya merenung dalam hati. Napa segala sesuatu yang gw cintai sepenuh hidup tidak peduli sama gw. Kecewa, ingin nangis penuh hina, mengurut dada, tarik nafas sedalam mungkin, atau harus gimana. Saya sudah berusaha apatis dengan menyibukan diri berkarib bersama teteh tukang salon dan peralatan creambathnya, teteh jualan burger di depan Baraya [hhuaa, kang gin..i teribly miss u], dan mungkin tukan VCD di Play yang hafal saya gemar telat balikin VCD [kan, saya tukang buang duit. Duitnya haram sih, jadi dibuang-buang aja]. Tapi ternyata ga bisa.. Saya malah jadi tidak nyaman menjadi seorang yang autis. Kan saya benci orang soliter!!!! Bahkan ucapan Acuviarta tadi tidak membuat saya tertarik [ tapi saya bangga sekali menjadi topik pembicaraan ^_^ ]

Riakan-riakan tersebut pun terkumpul jadi satu dan sepertinya kalau disatukan bisa menghancurkan tutup kaleng yang semakin peot saja itu. Dan, rasanya saya tidak tahan ga nulis hasil perbincangan ‘tele conference’ antara punggawa Jabar dan pimpinan Negara Kurawa yang sebut saja punya nama Alpha Romeo Mama Yankee.

Ugie, Ksatria Banjar yang baru bergabung ke Bandung, mengeluhkan kebiasaan Asisten Panglima di halamannya yang belum bisa mengedit berita dengan baik. Jauh dari kata mendingan [lagian orang baru kok ditaro di halaman strategis sih]. Dalam suasanya pengandaian, bisa gitu dia bikin rumah yang di depannya dikasih papan nama Rumah Coklat tapi pas ditengok ke dalamnya ga ada satupun coklat dalam rasa dan warna apapun. Lah itu apa namanya kalau bukan dodol. Ketika dibilangin kalo papan namanya salah, orang itu malah berkilah “Itu bukan salah saya tapi salah tukang bangunannya”. Sudah gitu, dia malah marah-marah kalau ada tukang bangunan lain yang berusaha ngebantu rekannya yang lagi kesulitan menjalankan pekerjaan.

Rekan saya yang mengaku paling tau yang Dada Rosada mau bisa dibilang jadi punggawa yang paling sering jadi wedus ireng si Asisten Panglima itu. Dianggap tidak profesional, suka berbangga diri, sampai ancaman pemecatana sudah jadi penghias komunikasi antara keduanya. “Kita di sini semuanya kerja keras. Mana ada yang semangat kerja kalau ada orang yang ga punya kewenangan ngancem mecat gitu!” hardik lelaki kurus kering yang punya rupa seperti krisjohn itu. [Anjrit, saya ga bisa ga ketawa kalau ingat hubungan teman saya ini dan sahabatnya yang bernama Pak Wawan itu.. HAHAHAHAHA…]

Partner saya, yang lebih sering saya panggil dengan sebutan Irpaan mengaku so par so gud [disebutkan dengan logat sunda ya..] Tp dia keberatan dengan tugas mendadak yang dikasih di atas jam satu. “Saya enjoy sama Kang Denny makanya saya ngerasa ga enak banget kalau ga bisa kasih berita gara-gara ngurusin berita di luar halaman yagn jadi tanggung jawab saya. Kang Deni itu sabar banget sama saya makanya saya ga enak pas ngecewain dia,” yah begitulah kira-kira ucapan dia.

Radi yang selalu sibuk itu akhirnya terang-terangan bilang dia itu punya masalah. Ibunya kritis di Majalengka tapi dia korbanin waktu untuk kemajuan Negara Kurawa. Begitu juga dengan yang lainnya. Tapi markas besar selalu ga pernah ngehargain pengorbanan kami dengan hobi memberi tugas mendadak yang aneh-aneh di luar kewenangan halaman masing-masing. Udah gitu suasana kerja antara Markas Besar dan Bandung ga ada nyaman-nyamannya. “Hubungan long distance itu susah, gimana kalau ada orang Jakarta yang ke sini. Biar mereka juga tau gimana perjuangan kita yang ada di lapangan,” Ckckcck..serasa curhat aja, mang.

Iwa Sugriwa Parariwa, no comment. Tapi saya salut dia mau bersedia datang ke kantor walau posisinya sekarang lagi cuti.

Mang Ofik, sama aja. Jagoan Persib ini memang masih berusaha ilangin roaming setelah dipindahkan sementara ke halaman news selama Euro 2008.

Dona-doni mengatakan masih belum bisa handle isyuw tapi tak pernah berhenti berjuang.. pecah teka teki silang.. Hehehehe…

Mudasyeer [mengacu cara orang inggris membaca kata “sir”] protes soal Asisten Panglima yang sering sok tau padahal ga tau. Suka ngasih tugas dan permintaan aneh untuk mentingin halamannya. “Dia sering ngomel kalau saya kerjain ini dan napa ga cari foto untuk halamannya. Padahal saat itu saya lagi moto di tempat yang lagi diburu semua media dan ternyata pesenannya dia ga kepake sama sekali dan foto inisiatif saya yang kepake. Sebenernya sapa sih yang bisa tentuin dan lebih tau halaman 9, saya atau orang itu,”

Andhini, perempuan tangguh di sisi sebelahnya, mengeluarkan unek-unek soal ga konsistenan penempatan dia di dua halaman yang berbeda. Dia jadi ga fokus.

Om Robby yang katanya pengen dipanggil Ibong sama perempuan [hahahahaha, dasar bocah tua nakal kalo kata anak-anak mah] mengeluh hal yang rada sama dengan saya. Kalau mau merintah, nyuruh, atau apapun jangan pake kalimat yang ga enak dong. Jangan pake ngancem lah.

Saya nambahin, “Kalau orang yang udah kenal pake kalimat anjir ato maneh ato goblog siah sih ga apa-apa. Lah ini hubungan personal aja ga ada sama sekali eh pake ngencem, nyepelein orang lain segala. Kita di sini all out buat ngerjain halaman,”

Raka, warga Arab yang selalu jatuh cintah itu ngelengkapin dengan kenyataan ada temen2 yang haknya disunat. Padahal dengan gaji sekarang aja ga realistis. Apalagi kalo tunjangan prestasi, klain, THR kaga dibayar. [Duh Yenny.. kamu kok ga bilang sama aku soal semuanya? Kami kan bisa berjuang untuk kamu, say…]

Panglima Besar yang menerima panggilan telepon menjawab dengan normatif. Pas ditanya “Bisa ga kami ngobrol sama asisten yang satu itu.”
“Wah orangnya udah pulang,”

Kekecewaan lagi karena perjanjian pas awal, rapat jarak jauh ini akan dihadiri seluruh ksatria Kurawa di bandung dan panglima di Jakarta. Secara gitu ya, kita liputan dari pagi, ngetik, nungguin sampe rapat jam 11 mulai dan bahkan ada yang relain hak cutinya tetap setia menunggu.. DAMN!!

“Basi!”


***

Tuesday, June 17, 2008

Gua Dalam Pengwasan Khusus!

Anjrit, bisa-bisaan aja Bu Nina teh. Tadi ada pertemuan pertama wartawan ama Pemimpin Bank Indonesia Bandung yang baru. Namanya Yang Ahmad Rizal. Hmm, gimana ya jelasinnya. Gw belom kenal banyak sih ama dia. Belom layak buat dibandingin ama Soegiarto. Tadi pas di pertemuan, omongannya normatif banget. Yah tapi seenggaknya dia ga pelit ngomong kaya Miranda. Semoga PBI Bdg yg sekarang rada koperatif tapi kaga jelalatan ky si seksi itu tuh.. Hahaha dasar si manusia nyentrik.

Tadi pas lagi makan siang, anak buahnya Bu nina si Nto.. [wuakakakakak mulai sekarang si Robert dipanggil gitu aja deh] kembali lagi nyindir soal gua yang belom jadi anggota IKA Unpad. Secara gitu ya, Bu Nina itu Ketua IKA untuk Koordinator Jabar. Langsung lah dia nanya gua udah tahun ke berapa sambil geleng-geleng kepala. Lah, gua juga dah lupa sekarang tahun ke berapa. Tau kali ya gw lagi ngitung dan ketauan bgt gw calon-calon orang kacau, eh Bu Nina langsung manggil Pak Ahmad dan berkata :

”Pak ternyata dia orang Unpad juga tapi belum lulus-lulus. Kita masukin ke DPK (daftar pengawasan khusus) juga kali ya. Terus kasih waktu berapa lama nih sebelum kita likuidasi?”

Arghhhh....duduls, emangnya gw BPR bermasalah. Pemiliknya ga handal, dana diselewengin terus, trus jadi kucing garong pula. Seenggaknya CAR gw ga positif-positif bagt sih. Tapi kan kaga negatif. Masih bisa subsisi dikit-dikit ke IMF di markas besar Keluarga Panjaitan di Cimanggis itu ama ke beberapa warga Negara Kurawa yang butuh. Ga sehat sih asalnya dana pihak ketiga itu dari mana aja. Tapi sebodo teuing lah... Dianggap penjahat sekalian dah. [Seenggaknya gw ga napsu ama dana APBD negara tetangga toh] Btw ga kebayang kalo wartawan diaudit ama KPK. Mampus-mampus dah temennya Kris di Pemkot Bandung itu hihihihi….

Hmmm..tapi omongannya Bu Nina bener jg sih. Jadi inget pesennya Bang Alex.

Baiklah kalau begitu!

Sunday, June 1, 2008

Selamat Hari Kelahiran Pancasila

***

[gw dapet satu tulisan bagus pas kutak-katik mbah google]

[INDONESIA-L] Akibat Pengkhianatan

From: apakabar@clark.net
Date: Mon Feb 23 1998 - 16:50:00 EST



Subject: Akibat Pengkhianatan Terhadap PANCASILA !
Date: Mon, 23 Feb 1998 01:24:56 -0700
From: "Ki Kere Gedibal Sabdo" <sabdopalon@mailcity.com>
To: apakabar@clark.net

Saudaraku sebangsa dan setanah air...Indonesia,

Cobalah renung dan jawab pertanyaan-pertanyaan refleksi berikut ini !
1. Adakah seorang manusia Indonesia yang PANCASILAIS, yang benar-benar PANCASILAIS?
2. Apakah Presiden Soeharto seorang PANCASILAIS ?
3. Apakah jajaran menteri kabinet adalah para insan PANCASILAIS ?
4. Apakah sekian juta anggota ABRI, dari Prajurit s/d PANGAB adalah orang-orang
pilihan yang PANCASILAIS ?
5. Apakah kaum pengusaha dari kelas bawah hingga kelas atas sudah teruji
ke-PANCASILAIS-annya?
6. Apakah para pakar politik, ekonomi, budaya, sosial, militer, dan para ilmuwan
Indonesia, orang-orang PANCASILAIS ?
7. Apakah para penatar P4 dan konseptor Manggala BP7 adalah orang-orang yang
PANCASILAIS ?
8. Apakah para dosen, guru, pegawai negeri, pegawai swasta adalah segolongan
orang-orang PANCASILAIS ?
9. Apakah para alim ulama, bhiksu, Pendeta dan Pastur adalah kaum PANCASILAIS ?
10. Apakah para aktivis LSM dan Gerakan Pro Demokrasi mempunyai jiwa PANCASILAIS?
11. Apakah para siswa SD sampai mahasiswa dididik oleh negara menjadi warga negara
yang PANCASILAIS ?
12. Apakah masyarakat Indonesia yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal,
para gelandangan, kaum-kaum "kumis" (kumuh dan miskin), dll adalah
yang termasuk orang PANCASILAIS ?
13. Apakah anda, suami/istri anda, ortu anda, pacar anda, sahabat anda, teman
anda, atasan anda.... sudah PANCASILAIS ?
14. Apakah saya seorang PANCASILAIS ?

Tidak ada satu orangpun warga negara Indonesia yang dapat disebut sebagai seorang
PANCASILAIS ! Siapa yang mau membantah statement ini ??? Inilah kontradiksi yang
spektakuler bangsa Indonesia yang KONON memposisikan PANCASILA sebagai DASAR NEGARA!!
Mengapa ?? Pernahkah bangsa Indonesia menghargai PANCASILA sebagai DASAR NEGARA???
TIDAK PERNAH !! Pernahkah bangsa Indonesia memperingati 1 JUNI sebagai HARI KELAHIRAN
PANCASILA ?
TIDAK PERNAH !! Pernahkah 1 JUNI diperingati melalui upacara bendera di sekolah-sekolah,
kantor dan MABES ABRI ? TIDAK PERNAH !! Lalu mengapa ?????????????????
Mengapa kita dengan bangga mengaku PANCASILA sebagai
DASAR NEGARA kalau kita sendiri MENGINGKARI hari kelahiran-nya ?? MUNAFIK namanya!!!
Inilah bukti nyata peribahasa "TONG KOSONG BERBUNYI NYARING atau KAKEHAN GLUDHUG KURANG
UDAN".
Kepada DUNIA LUAR kita sering berkoar-koar bahwa PANCASILA merupakan acuan prima
dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa bagi bangsa Indonesia... Bahwa PANCASILA digali
dari tatanan nilai sosial dan budaya para leluhur bangsa Indonesia. Bahkan dikatakan
bahwa ada negara lain yang akan menjadikan PANCASILA sebagai salah satu acuan perundangan
(maaf, saya lupa negara mana). Bagaimana seandainya justru negara itu yang akan memperingati
hari kelahiran PANCASILA ?
Benar-benar sangat IRONIS ! Hari Kemerdekaan RI saja diperingati dengan PEMBOROSAN
BIAYA yang TIDAK SEDIKIT, padahal RI tidak akan pernah ada jika tidak punya DASAR
NEGARA lebih dulu. Tapi kenapa kelahiran DASAR NEGARA tidak pernah diperingati? Atau
MEMANG TIDAK DIANGGAP PENTING ????????????? Dan SENGAJA MELUPAKAN SEJARAH ? Atau
mungkin 1 Juni 1945 TIDAK DIAKUI sebagai Hari Kelahiran PANCASILA ? Adakah peraturan
hukum formalnya?
Lalu untuk apa P4 dimasyarakatkan ? Untuk apa ??
Sementara PANCASILA tidak pernah dimaknai sesuai dengan posisinya sebagai dasar negara!
Inikah cermin insan PANCASILAIS ? Untuk apa dikoar-koarkan konsep-konsep
Ekonomi Pancasila, Pers Pancasila, Masyarakat Pancasila Desa Percontohan P4, Penataran
P4, Cerdas Cermat P4 (dari tingkat RT hingga Nasional), dll...... Sudahlah NGGAK
USAH BANYAK OMONG, hai....bangsa Indonesia !!!! LURUSKAN terlebih dulu KEMUNAFIKAN
BANGSA INDONESIA ini pada "rel yang benar" !!!!! Marilah kita memulai untuk memperingati
Hari Kelahiran PANCASILA setiap tanggal 1 Juni. Tidak perlu dengan biaya mahal. Tidak
perlu dengan seminar-seminar. SEDERHANA saja, cukup dengan upacara bendera dan doa
bersama. Kalau Amien Rais sempat menelorkan ide tentang TOBAT NASIONAL mungkin lebih
tepat diarahkan pada PERTOBATAN TOTAL atas PENGKHIANATAN kita terhadap PANCASILA
selama ini. Yaaahh...itung-itung biar para arwah korban "misteri" G30S PKI tidak
balik menuduh bahwa kita yang sebenarnya PKI ! he...he...he....bener lho...........!

( "bencana" yang sedang kita alami sekarang dan kelak,
dari dimensi BUDI PEKERTI adalah karena kita KUWALAT
telah MENGKHIANATI PANCASILA ! )


-SABDOPALON-