Showing posts with label family. Show all posts
Showing posts with label family. Show all posts

Tuesday, May 29, 2018

LULUS yang Kedua


Ciyeee yang Lulus euy!

Rasanya baru saja kami bahagiaaa luair biasa menerima sepucuk surat dengan lima huruf kapital yang ditunggu-tunggu dari SD Kanisus Kalasan. LULUS. Kata pamungkas yang mengakhiri perjuangan mati-matian Si Anak Lanang, Alexander Louis Geovanny Khrisna a.k.a Jovan, dari seragam putih merah. Senin terakhir di Mei 2018 ini kami kembali mendapat kebahagian serupa. Jovan kembali  LULUS untuk kedua kalinya. Sungguh Tuhan Yesus, terimakasih terimakasih dan terimakasih!

Your hardwork (and God) will never betray you. Although you may be hurt and bleeding now, a better day will come (1). 

Kalimat ini Jovan banget deh. Jovan memang melalui masa SMP yang berat banget. Puncaknya yang bikin kami deg-degan ketika terpaksa dia berjuang sendirian di Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pas April 2018.

Masa persiapan Jo sangat sedikit dan pendek. Terlebih lagi, anak ini seharusnya sangat membutuhkan pendampingan ekstra terutama untuk Matematika. Dia memang lemah di angka (seperti akuhh) walau cemerlang di bahasa (seperti akuhh juga). Masih terbersit di kepalaku raut muka frustasinya setiap bercerita tentang hasil try out di sekolahnya. Hasilnya selalu di bawah rata-rata. Tapi hati ini tersenyum ketika dia bilang, "Nilai-nilaiku ya pasti jeleklah. Aku kan gak mau nyontek". Aih nak, aku padamu deh!

Dannn, Puji Tuhan kamu lulus, nak! Bahkan di ujian Matematika yang HOTS (2) itu kamu menembus angka 60 dan hasilnya luar biasa sekali. Dia berhasil memaksimalkan tenaga di ujian bahasa. Total Jovan mengumpulkan angka 31 di UNBK. Selisih 'sikit' lah dari target NEM yang dia tulis (dan dia doakan) di whiteboard ajaib yang juga jadi saksi keberhasilannya dulu.

Yeahh berhasil!!

Selamat ya nak! Seragam putih abu-abu menunggumu. Kamu itu, selalu dan selalu, adalah berlian. Mau di comberan atau di Toko Semar, berlian tetap berlian. Mari kita berjuang lagi ya. Selanjutnya kita masih harus meninju congkak dunia. Kami selalu di sini untuk kamu. Kerja keras kita dan Tuhan Yesus gak akan pernah mengkhianati kita.


Terimakasih juga untuk semua keluarga yang mendoakan dan mendukung Jovan bisa survive sampai hari ini. Juga, terimakasih kepada para murid dan guru di SMP N 3 Kalasan. Termasuk sahabat-sahabat yang hampir setiap hari menaruh Jovan dalam pokok doa di misa, persekutuan, dan sholat kalian. Tuhan memberkati kita semua ya.

Bahagiaaa!!!

"We staked out on a mission to find our inner peace
Make it everlasting so nothing's incomplete
It's easy being with you, sacred simplicity
As long as we're together, there's no place I'd rather be

With every step we take, Kyoto to The Bay
Strolling so casually
We're different and the same, gave you another name
Switch up the batteries

If you gave me a chance I would take it
It's a shot in the dark but I'll make it
Know with all of your heart, you can't shame me
When I am with you, there's no place I'd rather be"
--Clean Bandit, 2014



Berbah, 28 Mei 2018
- Tante Evi -
(Dan juga Om Ruben, dan Oma Arinta, dan mami yang pasti tetap menyayangimu dengan caranya sendiri)

                                

***

Keterangan :
(1)Kalimat ini terinspirasi dari Dino Patti Djalal (Aurelius A. Rosimin di Kompasiana, 2014) dan Piperr1288 (Essay Forum, 2016).
(2) HOTS singkatan dari High Order Thinking Skill. Tahun 2018 secara tiba-tiba Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir menerapkan tipe soal HOTS di UNBK Matematika SMP dan SMA untuk mempertajam (dan membuat frustasi) pesertanya. Ini gara-gara nalar anak remaja di bidang sains, matematika, dan literasi jeblok banget. Sumber : Tirto.id


Wednesday, March 21, 2018

Di Pasar Senen

Siang itu pasukan Markas Besar Blok KK No. 6 berkunjung ke Pasar Senen. Namanya juga pasar, di sana penuh dengan orang-orang yang auranya menurutku seperti dementor! Hehe.. Clingak-clinguk, ternyata ada Es Teler 77. Aku selamat!

Aku ajak bapak duduk-duduk di sana sambil tunggu Mama, Era, Andi, Rina, dan Eliza berburu barang incaran mereka. Bapak biasanya memang malas ikutan belanja. Energinya si mama emang dahsyat banget kalau lagi di tempat macam Pasar Senen atau Pasar Baru. Jago banget dia berburu barang bagus dengan harga miring.

Es Teler 77 ini konon adalah salah satu surganya minuman yang pakai alpukat. Bapak minum Es Teler. Aku pilih menjajal minuman aneh yang memadukan kopi dan alpukat (sungguh rasanya gak cocok di perutku). Untung makanannya masih tetap sama.

Kami makan dan minum dalam keheningan yang bising. Damn, rasa ini datang lagi! Rasa kikuk ketika cuma berdua saja sama bapak. Kehabisan materi omongan hanya dalam 2 menit pertama. Tapi sudahlah, kali ini aku tak ambil pusing. Aku sudah bahagia amat sangat bisa bertatap muka dengan pria pertama dalam hidupku itu. Sehat-sehat ya pak!

Boru Panggoaranmu,
Evi Panjaitan

N.B : Sembah syukurku kepada Telkomsel. Bonus poin pembayaran langganan SATU TAHUN kuhabiskan dalam sekejab di Es Teler 77.

Friday, July 14, 2017

Eliza Oyy...

Pung, Eliza bisa gak dikirim lewat paket ekspress biar setahun di Jogja, setahun di Bandung,
dan setahun berikutnya baru dikembaliin ke Jakarta. :D


Namanya Eliza Evangelista Panjaitan. Keponakan pertama kami. Anak menggemaskan yang sepertinya terbuat dari campuran susu formula dengan DHA super tinggi, microphone, cabe rawit, dan marshmellow. Alhasil Eliza tumbuh menjadi anak kicik yang aktif, cerewet, galak, namun imut tiada tara. Hahahaha...



Mama Rina dan Bapak Andi, adik saya, selalu berbagi kisah lucu dan seru tentang Eliza lewat medsosnya. Hiburan banget lihatnya. Andi waktu kecil itu juga menggemaskan. Tapi Eliza ini pangkat tiganya. Hera, adik Bungsu saya, punya cara ekstrim untuk bisa dekat sama Eliza. Buat dia wajib sekali hukumnya untuk video call sama Eliza setiap hari. Wajar banget akhirnya bonding Eliza sama Bou Era jadi kuat sekali walau yang satu tinggal di ujung Jakarta dan satu lagi di Bandung. 


Inspeksi Permen Yuppi 
Saya lebih senang dipanggil namboru. Namboru dalam Bahasa batak berarti kakak atau adik perempuan anak laki-laki dalam keluarga. Sementara itu Ruben, suami saya, dipanggil amangboru. Akhir Juni 2017 lalu kami menghabiskan libur lebaran di Depok. Kumpul-kumpul di Rumah Ompung Eliza. Untuk pertama kali Eliza nyebut kata "boyu". Senangnyaaa..... 



Serius saya senang sekali, pake banget! Soalnya saya dan Ruben tinggal di Jogja. Ketemu sama Eliza baru dua kali. Sempat khawatir Eliza merasa asing sama saya sekalipun di sisi lain gen keluarga Panjaitan itu selalu jadi magnet buat anak-anak. 



"Singa Asam Manis"


Eing ing eng... ternyata memang tidak terlalu sulit "menyabotase" Eliza. Dengan catatan, saya dan ELiza lagi sama-sama waras ya. Hehehe. Sisi storyteller dalam diri pun masih ada. Sebagian besar dari kebersamaan kami habiskan dengan berdongeng dan bernyanyi. Cerianya Eliza apalagi waktu diajak berhayal tentang ikan dan singa. Suaranya kenceeeng!  Apalagi kalo lagi nyanyi lagu macam "Tik Tik Bunyi Hujan","Ondel-Ondel", "Little Finger", atau "Johny Boy" (Bou Era ,ini bukan ya judulnya?).




Eliza juga seru juga waktu diajak belajar main (baca : bersosialisasi) sama-sama anak-anak kecil lainnya di Rumah Tulang Uli pas persiapan acaranya Uli. Semacam pengalihan gitu deh biar quality time Eliza dan Namboru Evi minim gadget. Mending main air dan tanah aja. Kotor sih tapi sensorinya terpakai. Tapi pas bagian lompat kodok, beuhh...nyerah! Kebayang deh anak ini pasti senang sekali kalau nanti ikut Sekolah Minggu atau sekolah beneran. Pintar dan baik hati selalu ya, inang.


Sayangnya, Namboru yang satu ini energinya terbatas banget. Gampang sekali kehabisan nafas. Sebelas dua belas sama Ompung Doli. Kalau udah kaya gini, Eliza dan Namboru jadi sama-sama gak waras. Hehehe... Beberapa hari selanjutnya kami terselamatkan dengan Bou Era. Kata Rina, Bou Era kan mama infal-nya Eliza. Hahahaha... Sayang deh sama kalian semua! ***




Sunday, January 15, 2017

25 Hari Bersyukur : Hari ke 5 - The 72 yo Mama



"B'ri syukur, b'ri syukur, b'rilah syukur selalu 
Susah ataupun senang b'ri sykur
Panjatkan doamu, setulus hatimu
KasihNya kini jadi milikmu"


Tulisan ini rangkaian dari 25 Hari Bersyukur yang terinspirasi dari kuis Pdt. Ratna Indah Widhiastuty dimana saya gagal dengan suksesnya. Saya pun menantang diri saya sendiri untuk berdamai dengan pikiran dengan cara menuliskan 25 hal baik maupun kurang baik dalam hidup saya. Sungguh, saya bersyukur dengan semua hal tersebut!



25 Hari Bersyukur : Hari ke 4 - The 72 yo Mama
Ini dia Mama Rinta. Mama mertua saya yang tepat pada 8 Januari 2017 berulang tahun ke 72. Seumuranlah sama Indonesia. Hehehe.. 

Yups bener 72 tahun. Puji Tuhan mama masih tergolong sehat dan kuat. Sebenernya mama doyan jalan-jalan. Tapi kami agak kesulitan untuk sering-sering mewujudkan kemauan yang satu ini karena Jogja bukan kota yang ramah kendaraan umum. So far, mama sudah cukup menyenangkan dirinya dengan berpetualang naik Trans Jogja tiap dua bulan sekali bareng saya dan Ruben dengan rute rumah Mama ke Carrefour. Hehehe... 

Tahun ini, Mama merayakan ulang tahun di Pantai Ngandong, Wonosari, Gunungkidul. Gilanya lagi, Mama masih kuat mendaki ke atas tebing Pantai Ngandong demi melihat pemandangan indah laut selatan. Padahal dengkulnya Mama suka "korslet". Begitu sampe di atas, hilang deh yang namanya dengkul sakit, batuk-batuk, dan senewen karena suasana di atas seriusan keren! Giliran kami yang dag dig dug karena kami mencium gelagat Mama yang mau menyusuri batu karang yang tajem tajem itu dengan gaya Dora The Explorer. Wkwkwkwk... 

Selamat 71 tahun ya, Ma. Tetep jadi wanita tangguhnya yang mempersatukan kami ya. Gandengan tangan dan doa-doa Mama jadi kekuatan bagi kita semua untuk menyelesaikan lika-liku hidup yang absurd ini. Kami sayang Mama. 




Saturday, December 3, 2016

25 Hari Bersyukur : Hari ke 2

"B'ri syukur, b'ri syukur, b'rilah syukur selalu 
Susah ataupun senang b'ri sykur
Panjatkan doamu, setulus hatimu
KasihNya kini jadi milikmu"

Tulisan ini rangkaian dari 25 Hari Bersyukur yang terinspirasi dari kuis Pdt. Ratna Indah Widhiastuty dimana saya gagal dengan suksesnya. Saya pun menantang diri saya sendiri untuk berdamai dengan pikiran dengan cara menuliskan 25 hal baik maupun kurang baik dalam hidup saya. Sungguh, saya bersyukur dengan semua hal tersebut!

25 Hari Bersyukur : Hari ke 2 - Keluarga

Saya seorang Panjaitan, yang menikah dengan pria dari keluarga Knehans, yang diberi kehormatan menyandang marga Hutahaean. Bisa dibayangkan kan betapa besarnya keluarga saya.

Panjaitan (dari Bapak). Siahaan (dari Mamak). Knehans (dari Papa Mertua). Sastrosoekotjo (dari Mama Mertua). Hutahaean (dari Keluarga Angkat Ruben).

Banyak! Mereka semua baik dengan segala Keunikannya. Saya bersyukur punya keluarga yang "Bhineka Tunggal Ika" banget.

Lepas dari semua, saya sangat bersyukur dengan tiga orang ini :

Ini foto saya dengan kedua adik tercihuy sedunia. Kini kami terpisah di tiga kota yang berbeda. Saya dan suami di Jogja, Andi dan istri di Jakarta, lalu Hera di Bandung.

Dengan semua kelebihan dan kekurangan yang ada pada kami bertiga, saya sungguh bersyukur dianugrahi persaudaraan ini. Saya teringat doa sederhana tiga sahabat yang merupakan penduduk pribumi di suatu pedalaman Afrika ketika diajarkan tentang doa yang baik oleh seorang misionaris. Doa tulus dalam hati.

"Kami bertiga, Kamu bertiga, terpujilah namaMu. Amin."

Sunday, November 13, 2016

Bertiga di Minggu Malam

Minggu malam, hujan turun. Waktunya makan. Mama Rinta masak mie goreng selagi saya dan Ruben ambruk tertidur setelah pulang gereja dari tadi siang. Hehehe.. Kebiasaan  di Minggu siang.

Mie goreng dan tumis sawi. Semuanya pake bakso enak kesukaan kami. Nasi hangat dan teh hangat tawar. Perut hangat dan makan pun lahap. Enaknya!

Harry Potter and The Order of Phoniex jadi penampilan yang menghibur setelah makan malam selesai. Saya baru sadar sudah lama tidak nonton film ringan yang imajinatif. Sejuk!

And i say to my self, what a wonderful world!

Sunday, October 16, 2016

Keluarga Romantis Pangkat Empat

Sejak "memarkirkan" diri di Jemaat Adisucipto, saya dan Ruben banyak bertemu pasangan romantis. Hihihihi.. Ada satu keluarga yang romantisnya kebangetan. Lho kok kebangetan? Begini ceritanya..

Namanya Jusak Sunaryo. Saya memanggil beliau dengan sebutan Pak JS. Jagoan soal musik, sound, dan elektronik. Dua tahun lalu saya baru sadar tentang romantisme Pak Jusak yang kebangetan. Hahaha.. Bayangkan aja, kurang romantis apalagi coba ketika tiga generasi menikah di bulan yang bersamaan. Bulan oktober!

Generasi 1 : Papi & Mami dr Bu Lina.
Generasi 2 : Pak JS & Ibu Lina.
                    Adiknya Bu Lina & istri
Generasi 3 : Roy & Eunike. Eiya, Nike ini anak pertamanya Pak JS & Bu Lina.

Mantap kan kompaknya. Keluarga romantis pangkat empat.
Hari ini Minggu, 16 Oktober 2016. Mereka kembali merayakan ucap syukur borongan di salah satu rumah bersejarah Pak JS sekeluarga. Acaranya sederhana tapi nuansa kekeluargaan cukup terasa di ibadah syukur ini. Satenya banyaaakkk.. Lagi demam BBQ nih Bajem Adisucipto. Hahahaha.. Jatuh cinta deh sama kompor BBQ Kak Elina & Pak Aji.

Om Esaf Mangngiri menutup ibadah syukur dengan satu lagu kebangsaan Pak JS & Bu Lina. Elshadai. Lagu bagus dengan lirik yang kuat. Lagu penguatan mereka sejak dulu.
Terimakasih Pak JS & Bu Lina. Sehat-sehat selalu ya Nike sampai lahiran nanti. Kiranya tetap jadi keluarga romantis penuh cinta.

-Demangan, Condongcatur, Yogyakarta-
Ki - ka : Pak JS, Bu Lina, Nike, Maminya & Papinya Bu Lina

Sunday, December 27, 2015

Feliz Navidad, Fellas!


It was truly an amazing grace, i can standing up beside this Christmas Tree with my best partner, best friend, and husband ever. This December was really full of worry, hope, fight, and of course a million hectic thing about Christmas for Pos Jemaat Adisucipto.

Thank you God for every moments : another hospital visit, more pain in uterus, waist, and the legs. Ruben took a lot of absence from his work. At least, thank you for not letting me celebrate Christmas at the hospital. I don't know about tomorrow. I'll do my best and surrender the last part of our life to you. 

Happy Birthday Jesus! We love you so much!   

Tuesday, December 30, 2014

Merry Christmas!

Picture from Photo Booth session on Natal Pos Jemaat Adisucipto 2014

Puji Tuhan, ada tiga orang di Foto Natal tahun ini. Ada Jovan, keponakan kami, yang beberapa bulan terakhir jadi bagian dari kehidupan kami. Kiranya setiap keterpurukan yang terjadi di Tahun 2014 menjadi semangat untuk melompat lebih tinggi di Tahun 2015. Selamat Natal dan Tahun Baru dari kami bertiga di Jogja!