Tuesday, May 29, 2018

Akhirnya Keluar Kandang


Cerita dari SICD 2018

Akhirnya keluar kandang! Dalam hal ini, konteksnya bakul kuliner. Pengalaman pertama tentunya seru dan berlangsung di waktu yang spesial. Layak untuk disimpen di blog.

Sebagai info, aku sama Ruben mulai serius terjun ke dunia kuliner dengan nama Warung Berkat di tahun 2017. Menu andalannya Sambal Ijo yang nagih di lidah. Awal tahun ini warung vakum karena masalah konyol. Penjualan tetep jalan tapi sistemnya online dan pesanan saja. Area pelayanan kebanyakan Berbah (baca : GKI Gejayan Bajem Adisucipto) dan sekitarnya.

Ruben sebenernya udah lama ajakin untuk jajal mengisi di acara luar Bajem Adisucipto. Tapi tapi tapi... aku masih sulit melawan para dementor di dalam diri. Hehehehe... Itulah yang saya lihat belakangan ini setiap melihat kerumunan orang. Akhirnya semua peluang kami skip, skip, dan skip.

Hingga suatu hari aku nemu pengumunan SICD di dinding Facebook Bu Umi Proboyekti. SICD itu singkatan dari Sistem Informasi Creative Day. Hajatannya Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Acaranya 7-8 Mei 2018 di Gedung Agape UKDW. Yups, itu hari Senin dan Selasa. Tumben-tumbenan gak pikir panjang, gw langsung kontak panitianya. Empat jempol untuk pelayanannya Mas Adrian. Dan, jreng jreng.. Akhirnya kami resmi jadi tenant pertama yang gabung.

Yey, resmi ikutan jadi pendukung acara!

Modal kami pun seadanya. Sebagian barang pinjaman sana sini. Si Ruben bilang, kita berasa bikin warung-warungan. Hahahaha.. Etalase diganti tempat makan (container) biasa. Backdrop lama dijadiin sekalian untuk taplak. Hasilnya, tadaaa....

Stan no. 1 secara harafiah. Posisi paling depan pintu masuk dimana sirkulasi udara yang pol itu menyebarkan aroma sambel ijo dan ayam goreng dari penggorengan.

Sukses? Ya lumayanlah untuk newbie. Dua jam pertama aku frustasi melawan rasa panik. Siapalah kami melawan Es Kepal Milo, Indomie Geprek, Telor Gulung, hingga Bakso yang sudah eksis selama puluhan tahun. Kami terbantu sama panitia yang bolak-balik memancing jajan di stan kami. Selanjutnya, yaa siapa sih yang gak ketagihan sambel ijo gue.. Udah gitu harganya bersaing pula! Yaa ada sih. Tapi banyak juga yang ketagihan, penasaran makan di kotak kertas nasi ala kami, dan berharap kami kembali membuka warung kami di Go Food. 

Sayangnyaa.. Ini semua terjadi di hari kedua yang juga hari terakhir. Aku udah frustasi duluan sehingga menurunkan jumlah barang dagangan. Energi sudah terjun bebas. Padahal kalau pede, keuntungan jauhhh lebih besar paati menghampiri.

Life must goes on. Semua ada hikmahnya. Pelajaran yang kudapat yang mungkin berguna untuk pelaku UKM lain :
1. PD lah dengan produkmu sendiri. Kalau lo sendiri gak pede, apalagi orang laen cuys!
2. Rajin intip linimasa di media sosial. Internet adalah jendela dunia yang baru. Sumber informasi jadwal acara lokal (atau inter lokal, atau inter galaksi sekali pun) pasti ada asalkan jeli mencarinya.
3. Rajin bergaul sama mahasiswa (gaul). Mereka adalah corong yang sangat efektif untuk menggandeng kita-kita sebagai tenant dan calon pembeli.
4. Mulai bergaul sama satpam di kampus-kampus maupun gedung pertemuan dan sejenisnya. Mereka bisa menghubungkan kita ke panitia acara. Dan tentunya, mereka berpengalaman mengamati karakter acara dan jenis pengunjung. Info mereka penting sekali untuk memetakan calon pembeli.
5. Persiapan rencana cadangan dari A dan kalo bisa sampe Z. Maksudnya, jangan cuma jual satu produk. Aku belajar dari senior di stand sebelah kami. Okelah kita jual makanan berat sebagai menu utama. Tapi kita harus jual menu lain yang ringan karena sejatinya orang datang ke pameran atau acara itu untuk jalan-jalan aja. Kalau emang mau makan ya mereka ke tempat makan. Yaa kecuali itu emang pameran makanan sih. Contohnya, menu utama kita itu Es Kepal Milo yang lagi hits. Sediain juga menu lain entah yang kekinian maupun yang abadi macam bakso, somay, batagor, ato es teh manis. 
6. Jaga staminaaa yaa cuys!


Pada akhirnya aku mau bilang terimakasih untuk semuanya di SICD 2018. Jayalah selalu para pejuang! Tuhan memberkati kita semua.

Jogja, 8 Mei 2018
Evi Panjaitan


***

NB : Partisipasi kami di SICD 2018 ini jadi hadiah spesial buat gw untuk memulai usia yang baru. Bonus hadiahnya, puas banget liatin Pdt. Daniel K. Listijabudi yang sliweran terus selama acara. 😍

LULUS yang Kedua


Ciyeee yang Lulus euy!

Rasanya baru saja kami bahagiaaa luair biasa menerima sepucuk surat dengan lima huruf kapital yang ditunggu-tunggu dari SD Kanisus Kalasan. LULUS. Kata pamungkas yang mengakhiri perjuangan mati-matian Si Anak Lanang, Alexander Louis Geovanny Khrisna a.k.a Jovan, dari seragam putih merah. Senin terakhir di Mei 2018 ini kami kembali mendapat kebahagian serupa. Jovan kembali  LULUS untuk kedua kalinya. Sungguh Tuhan Yesus, terimakasih terimakasih dan terimakasih!

Your hardwork (and God) will never betray you. Although you may be hurt and bleeding now, a better day will come (1). 

Kalimat ini Jovan banget deh. Jovan memang melalui masa SMP yang berat banget. Puncaknya yang bikin kami deg-degan ketika terpaksa dia berjuang sendirian di Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pas April 2018.

Masa persiapan Jo sangat sedikit dan pendek. Terlebih lagi, anak ini seharusnya sangat membutuhkan pendampingan ekstra terutama untuk Matematika. Dia memang lemah di angka (seperti akuhh) walau cemerlang di bahasa (seperti akuhh juga). Masih terbersit di kepalaku raut muka frustasinya setiap bercerita tentang hasil try out di sekolahnya. Hasilnya selalu di bawah rata-rata. Tapi hati ini tersenyum ketika dia bilang, "Nilai-nilaiku ya pasti jeleklah. Aku kan gak mau nyontek". Aih nak, aku padamu deh!

Dannn, Puji Tuhan kamu lulus, nak! Bahkan di ujian Matematika yang HOTS (2) itu kamu menembus angka 60 dan hasilnya luar biasa sekali. Dia berhasil memaksimalkan tenaga di ujian bahasa. Total Jovan mengumpulkan angka 31 di UNBK. Selisih 'sikit' lah dari target NEM yang dia tulis (dan dia doakan) di whiteboard ajaib yang juga jadi saksi keberhasilannya dulu.

Yeahh berhasil!!

Selamat ya nak! Seragam putih abu-abu menunggumu. Kamu itu, selalu dan selalu, adalah berlian. Mau di comberan atau di Toko Semar, berlian tetap berlian. Mari kita berjuang lagi ya. Selanjutnya kita masih harus meninju congkak dunia. Kami selalu di sini untuk kamu. Kerja keras kita dan Tuhan Yesus gak akan pernah mengkhianati kita.


Terimakasih juga untuk semua keluarga yang mendoakan dan mendukung Jovan bisa survive sampai hari ini. Juga, terimakasih kepada para murid dan guru di SMP N 3 Kalasan. Termasuk sahabat-sahabat yang hampir setiap hari menaruh Jovan dalam pokok doa di misa, persekutuan, dan sholat kalian. Tuhan memberkati kita semua ya.

Bahagiaaa!!!

"We staked out on a mission to find our inner peace
Make it everlasting so nothing's incomplete
It's easy being with you, sacred simplicity
As long as we're together, there's no place I'd rather be

With every step we take, Kyoto to The Bay
Strolling so casually
We're different and the same, gave you another name
Switch up the batteries

If you gave me a chance I would take it
It's a shot in the dark but I'll make it
Know with all of your heart, you can't shame me
When I am with you, there's no place I'd rather be"
--Clean Bandit, 2014



Berbah, 28 Mei 2018
- Tante Evi -
(Dan juga Om Ruben, dan Oma Arinta, dan mami yang pasti tetap menyayangimu dengan caranya sendiri)

                                

***

Keterangan :
(1)Kalimat ini terinspirasi dari Dino Patti Djalal (Aurelius A. Rosimin di Kompasiana, 2014) dan Piperr1288 (Essay Forum, 2016).
(2) HOTS singkatan dari High Order Thinking Skill. Tahun 2018 secara tiba-tiba Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir menerapkan tipe soal HOTS di UNBK Matematika SMP dan SMA untuk mempertajam (dan membuat frustasi) pesertanya. Ini gara-gara nalar anak remaja di bidang sains, matematika, dan literasi jeblok banget. Sumber : Tirto.id