Wednesday, December 7, 2016

25 Hari Bersyukur : Hari Ke 3

"B'ri syukur, b'ri syukur, b'rilah syukur selalu 
Susah ataupun senang b'ri sykur

Panjatkan doamu, setulus hatimu
KasihNya kini jadi milikmu"


Tulisan ini rangkaian dari 25 Hari Bersyukur yang terinspirasi dari kuis Pdt. Ratna Indah Widhiastuty dimana saya gagal dengan suksesnya. Saya pun menantang diri saya sendiri untuk berdamai dengan pikiran dengan cara menuliskan 25 hal baik maupun kurang baik dalam hidup saya. Sungguh, saya bersyukur dengan semua hal tersebut!

25 Hari Bersyukur : Hari ke 3 - Persahabatan

Saya itu menyenangkan sekaligus menyebalkan. Beruntung, saya selalu dikelilingi orang-orang baik. Mereka tidak banyak tapi cerita saya bersama mereka abadi seperti prasasti. Aheuy! Seiring dengan berjalannya waktu (tua), jumlah sahabat semakin berkurang. Ya sebenarnya ini salah saya juga sih. Saya makin lama makin introvert. Entahlah sindrom apa ini. Oke, mari mengingat mereka para orang-orang baik yang pernah dan masih singgah di hidup saya.

Pada masa sekolah dasar, ada .... Duh kok lupa ya. Maapkeun.. 

Lalu di masa SMP - SMA itu siapa ya yang masih kontak sampe sekarang? Kecuali Ruben yaa.. Dia lepas dari hitungan. Hmm.. Sebagian besar berteman di media sosial saja. Setiap jempol dan komentar kalian tetap membuatku tersenyum lalu berkata dalam hati : "Ih mereka masih inget!".

Datanglah kemudian masa-masa indah di Jatinangor dan Bandung. Ada kalian semua teman-teman di Jurnalistik Unpad dan Perkantas Jatinangor. Ada F4 Kostan Green Hills, Janda-Janda Arjuna, Cherishta, Permen, lalu orang-orang cihuy sesama jurnalis Bandung. Terutama kalian Keluarga Besar Koran Sindo Jabar Edisi Surapati 14 atau Aceh 62, kalian adalah sahabat sekaligus keluarga pertama yang jadi tempatku bertarung di dunia jurnalistik tegangan tinggi alias "jurnalistrik". 

Pindah ke Jogja, saya juga sempat tempat kerja yang banjir sahabat. Baik itu rekan sesama guru, atau murid, hingga orangtua, banyak orang baik yang tulus di Palm Kids School. Senang rasanya melihat kemajuan mereka semua. Begitu juga keluarga besar GKI Gejayan dan Pos-Pos Jemaat-Bakal Jemaat Adisucipto.

Saat ini pun saya juga kebanjiran orang baik di tempat saya bekerja. Yah, memang sih tempat saya bekerja itu gereja. Sudah sewajibnya dong orangnya baik-baik. Ya... banyak juga orang yang "menyeramkan". Justru sebenernya saya ngeri sama orang-orang yang "agamis" lho... Apapun itu agamanya. Mendekatlah sama mereka yang mengikuti Tuhan dan menjauhlah sama mereka yang mengikuti agama. Sekali lagi apapun itu agama mereka dan apapun itu tuhan mereka.

Kalau memang beruntung, mau dimana pun kita ada pasti ketemu aja deh orang-orang yang mau bersahabat sama kita. Entah itu di tempat ibadah, di tempat prostitusi, di jalanan, di tempat kerja, di tempat studi, di lapangan, di diskotik, di gunung yang tinggi, hingga di lautan yang luas. Sahabat pasti ada! Mereka tidak perlu dicari tapi dipelihara. 


Terimakasih untuk semua pelukan, dorongan, hingga "tamparan" kalian, sahabat-sahabatku. Saya tahu kalian semua baik sekali sama saya.

Picture taken from here 



No comments:

Post a Comment