Saturday, November 13, 2010

Renungan Tukang Laundry Dadakan

Semprot-semprot pake kisspray, lipet rapih, sisipi kamper, masukan ke plastik bening, lalu disegel pakai isolasi bening..

Mantaps.. Ini kegiatan rutin sejak balik ke jogja. Ide ini merupakan saran (wajib) dari seorang ibu muda yang jadi sahabat sekaligus the girl next door di kos saya. Mbak Anik nama panggilannya. Ibu yang satu ini akhirnya memaksa saya bersikap jadi apik.

Usut punya usut, dia sebel liat barang sumbangan yang sudah masuk ke posko pengungsian Stadion Maguwoharjo, Sleman. Bantuan yang berlimpahan membuat banyak pakaian layak pakai tak ubahnya jadi kain lap atau mainan anak-anak yang memang minim hiburan itu. Tumpukan pakaian yang menggunung menjadi arena lelumpatan bak arena mandi bola.

Yah memang tidak semua pengungsian punya sistem penanganan yang bagus. Paulin, teman kosku yg lain, bilang Posko Kentungan salah satu yang patut diacungi jempol. Setiap bantuan baju dilipat dengan rapi kemudian diletakan di rak susun berdasarkan jenis.

Nah atas berbagai pertimbangan, Mbak Anik dan saya pun membuat semua pakaian hampir mirip barang jualan Pasar Tanah Abang. Hampir gempor juga sih waktu tau ada susulan kiriman dari keluarga Mb Anik di Lampung. Tapi melihat semangat Mb Anik dan sedikit kenakalan karena kembali membolos dari Sekolah Minggu, saya terus berjuang sampai baju terakhir. Hasilnya, PUAS BANGET! I like that!!

Bener deh hasilnya cantik. PR selanjutnya berkunjung ke posko yang berisi orang-orang yang memang membutuhkan. Besok, eh ntar siang rencana ke posko di daerah Kalasan-Prambanan sana. Semoga sesuai harapan..


-bonsai kecil yang masih melek padahal hanya minum segelas kopi rendah kafein-
4.00 am @ Sagan

No comments:

Post a Comment