Monday, January 19, 2009

Israel vs Palestina, Boikot, dan Kemanusiaan

Beberapa hari belakangan ini, siaran televisi tentang kondisi di Jalur Gaza. Setiap media terlihat latah mengirimkan perwakilannya untuk meliput suasana terkini di Palestina. Karena emang minim perkembangan atau terlalu sulit untuk ngulik sisi lain, pemberitaan homogen banget.

Bosen, bosen, dan bosen. Tapi siaran ini yang rutin ngehiasin tipi di kosan tiap dengerin Bedtime Story dari Ruben. Sebenernya gw slalu ada dalam posisi yang risih sih tiap ada konflik yang dipelopori ato sekedar ngelibatin Israel. Abisan selalu aja ujung-ujungnya jadi berujung ke konflik antar agama. Ruben sih cuek-cuek aja dan tetep berkata dengan bangga ada di posisi Israel. Hehehe.. kami berdua emang alumni Israel sih alias Ignatius Slamet Riyadi. :P

Beberapa hari lalu isu tentang agresi militer Israel ke Palestina juga sempet dijadiin topik Debat Mahasiswa. Udah ketebak banget jawaban mereka. Mereka yang berasal dari pemukiman muslim seperti daerah kosan gw rata-rata menjawab dengan ekstrim. Gabung kekuatan dan serang Israel! Sementara kalo dari mahasiwa yang berstatus PMK cenderung mendukung jalur damai.

"Sekalipun Palestina dihuni oleh masyarakat yang tidak beragama, konflik pasti tetap ada! Picik aja kalo akhirnya menjadikan ini sebagai konflik agama.." itu kata Desni Meriana Sinaga alias Meri-kyuw..

Tapi ya begitulah, aksi keprihatinan masih marak. Lebih rela galang dana buat negara di kawasan Timur Tengah dibandingkan korban gempa di Indonesia Timur sana. Boikot produk Israel dan kroni-kroninya [baca : amerika serikat]. Mulai dari Facebook ampe McDonald. Isu kaya ini santer banget di berbagai milist.

Kalo kata orang yang bisa melihat dari sisi yang logis, aksi boikot jelas-jelas tidak mungkin sekali. Aksi yang bodoh mengingat Indonesia bukanlah negara produsen barang-barang kebutuhan sehari-hari. Indonesia itu negara dengan penduduk yang konsumtif sekali alias cuma bisa make produk luar negeri. Kalo emang udah bisa cinta ama produk negeri sendiri, bukan cuma Palestina yang tersenuum. Industri dalam negeri yang sekarang lagi terpuruk gara-gara krisis global..

1 comment:

  1. setuju...... orang indo, musti lebih mikirin tentang orang indo sendiri...jangan mikirin negara laen........

    kok bisa mrip yaa jalan pikiran kita mmmmmhhhh

    ReplyDelete