Sunday, January 4, 2009

Belajar Menghilangkan Benci

Minggu [5/1] malam. Rasa asam anggur Perjamuan Kudus masih melekat di perut buncit gw walo udah diisi nasi padang sisa makan siang tadi. Masih belum berniat melangkah keluar dan melajukan Si Beju ke Kamar No 1 Pond Al - Hikam yang sepertinya tengah disesaki pengunjung Mesjid DT.

Belum berselang 24 jam tapi gw belum bisa merealisasikan resolusi Januari 2009. Padahal tadi pagi gw dengan gamblangnya berkoar-koar ke Ruben yang sempet bete berat. Implikasi panjang dari kemumetan gw.

Waktunya pulang. Lelapkan kepala di antara bantal dan baju-baju kotor yang masih bergelimpangan di atas tempat tidur. Syukur-syukur Hera udah berbaik hati membereskan sebagian isi kamar. Tapi semoga saja kalimatnya Alfin masih menguing-nguing dengat kuat : "Bayimu" kan sudah diambil. Ga usah pusing mikirin karena udah berkali-kali kebukti kan kalo kamu tetep dianggep angin lalu. Sekarang apa lagi alesanmu buat ga ngurusin kuliahmu. Kamu mau selamanya tetap prematur kaya gini.

sudahlah vi..
Tegakkan kepala dan melangkahlah sekalipun jalan di depan masih gelap
setidaknya sampai beberapa bulan ke depan
you will go forth in grace alone

No comments:

Post a Comment