Thursday, October 18, 2007

Lebaran 2007, Wisatawan Manca Negara Turun 75%

*Akibat Penurunan Pamor Aa Gym
BANDUNG
(SINDO) – Sepanjang Bulan Puasa hingga Lebaran 2007, Kota Bandung kebanjiran wisatawan dari dalam dan luar negeri. Kendati demikian, jumlah wisatawan manca negara pada tahun ini tidak sebanyak tahun sebelumnya. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar)Kota Bandung Askary Wirantaatmaja mengungkapkan, jumlah wisatawan yang kebanyakan berasal dari Malaysia dan Singapura tersebut menyusut hingga tinggal 25% saja.

“Pada tahun sebelumnya, ada sekitar 30ribu hingga 40 ribu wisatawan mancanegara yang mengunjungi Kota Bandung selama sebulan penuh. Tujuan utama mereka adalah tempat wisata religi dan wisata belanja,” ujar Askary kepada wartawan di sela-sela Rapat Evaluasi Empat Tahun Kepemimpinan Wali Kota Bandung Dada Rosada di Pendopo Pemkot Bandung, Selasa (16/10) malam.


Askary memperkirakan, jumlah wisatawan tersebut berkisar 10 ribu orang saja selama satu bulan terakhir ini. Tujuan kunjungan mereka pun tidak lagi tempat wisata religi melainkan wisata belanja dan kuliner.


Penyusutan ini, prediksi Askary, berdampak pada peredaran uang di Kota Bandung. Menurutnya, wisatawan mancanegara dapat menghabiskan Rp2 juta/hari/orang. Dua kali lipat lebih tinggi dari wisatawan lokal yang hanya mengeluarkan Rp1 juta/hari/ orang. Dengan demikian, Kota Bandung kehilangan sekitar Rp60 miliar pada liburan lebaran kali ini.


”Menurunnya pamor Aa Gym merupakan penyebab utama menurunnya angka wisatawan mancanegara. Tidak bisa dipungkiri, kepopuleran Aa Gym menjadi tujuan utama orang Malaysia dan Singapura,” jelas Askary.


Berdasarkan tradisi, para wisatawan memang biasa mengunjungi tempat-tempat bernuansa islami ketika bulan puasa dan Idul Fitri. Di saat sebagian orang berkiblat ke kawasan timur tengah, sebagian orang Asia memilih mendapat siraman rohani dari Aa Gym di Daarut Tauhiid (DT).


”Belum ada tokoh yang bisa mengalahkan pamor Aa Gym. Namun beginilah jadinya. Saat pamor Aa Gym turun, kunjungan wisata religi ke Bandung jadi ikut drop,” kata Askary.


Dispar sendiri berencana mengangkat nama Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat dan Mesjid Raya Kota Bandung untuk dapat menjadi tujuan wisata religi lain di luar Daarut Tauhiid. Kendati demikian, Askary masih menyimpan rasa pesimis. Pasalnya, kedua tempat tersebut tidak memili figur yang ternama. Padahal, figur menjadi faktor utama kepopuleran tempat wisata religi.


Berdasarkan pantauan SINDO pada hari kedua perayaan Idul Fitri lalu, kawasan DT memang terlihat sepi pengunjung. Sekilas, Mesjid dan Ponpes DT tampak kosong. Hanya satu-dua orang yang berada di dalamnya. MQ Cafe, rumah makan yang berada juga terletak di Kawasan DT di Gegerkalong pun cuma dikunjungi tidak lebih dari lima keluarga.


Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes DT Abdurahman Yuri atau Aa Deda tidak memungkiri pernyataan Askary. Kendati tetap dikunjungi pelajar dan keluarga yang melakukan Itikab, pengunjung yang berupa rombongan wisatawan menurun hingga 30%.


Menurut Aa Deda, Mesjid DT memang menerima sektiar 1.300 orang/ hari yang berniat menjalankan Itikab selam 20 hari pertama Ramadhan. Jumlah ini meningkat 100% pada 10 hari terakhir. Bahkan, para pengunjung meluber hingga ke luar mesjid yang mampu menampung 1.500 orang tersebut.


Di luar itu, jelas Aa Deda, kunjungan rombongan yang mengunjungi ke DT menurun 30% dari angka biasa yang berkisar 20 ribu hingga 30 ribu orang. Namun menurut Aa Deda, keadaan ini lebih membaik jika dibandingkan pada saat saat Aa sempat mengalami kendala.


Aa Deda mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pembenahan. Mereka berupaya mengurangi fokus perhatian agar tidak berpusat di Aa Gym semata. Tidak hanya dengan Dispar Kota Bandung, pengurus yayasan terus meminta saran pelaku usaha tempat pariwisata lain di Kota Bandung.


”Jangan menjual diri sosok seseorang! Untuk ke depan, DT menjual unsur budaya, tanta nilai, suasana nilai, dan islami di sana. Kami tidak menjual sosok seseorang. Ini pesan dari Aa Gym yang tengah berada di Batam,” pungkasnya. (evi panjaitan)

No comments:

Post a Comment