Saturday, February 7, 2009

Cakrawalaku pun Menghilang

Tidak perlu orang Badan Meteorologi dan Geofisika untuk tahu gelombang tinggi di Pantai Selatan
Tapi aku tidak peduli
Aku cuma ingin memberanikan diri melihat hamparan pasir

Pagi itu pantai di Palabuhan Ratu memang terlihat lengang
Gelombang menari dengan riang dan liar
Tak ada satupun yang berani mendekatinya
Termasuk burung dan ikan yang katanya peserta simbiosis di ekosistem bahari

Aku dan mereka pun hanya mencukupkan diri dengan menggoda ombak dari pinggir pantai
Pikirku, aku sudah bisa kembali mencintai pantai
Nyataya, bumi masih ingin membenamkan rasa kesal ke sanubariku
Di pantai ini aku mendapat peneguhan tentang matahari yang tak lagi bersinar di sudut sana

Phhuuuffpppphhhh…..
Tuhan, biarkan aku tegar melihat jejak langkah matahari yang sudah lebih dari satu tahun terakhir ini menaungiku dengan terik, cahaya, dan kehangatannya
Matahari yang benar-benar mengisi ruang kasih yang sudah lama lupa tentang makna seorang ayah
Benda langit yang bersinar dengan apa adanya di cakrawala biru mudanya

Terimakasih buat semuanya
Memang sudah waktunya bagi matahari untuk mengembalikan sinar yang lenyap di jalan yang sesekali dianggap tidak berpihak padanya
Selamat jalan matahariku
Aku janji akan tetap berjuang menjadi bonsai kecil yang teguh dan punya arti bagi hidup

Akhirnya sudah waktunya aku beranjak kembali
Sudah cukup pelarianku sejauh mungkin dari bumi parahyangan itu
Setelah menoleh sejenak ke arah pantai selatan itu, aku melangkah pergi
Cakrawalaku sudah pergi menuju harapan yang baru
Sekarang giliranku yang melanjutkan hidup


Ps : Berat sih tapi aku [pasti] baik-baik aja kok kang
Makasih yah kang gin…
Aku sayang banget sama kang gingin

Jumat 6 Februari 09
Kamar 327 Hotel Agusta Pelabuhan Ratu, Sukabumi

1 comment:

  1. cakrawala itu masih tetap ada, ga pernah pergi ke mana2. Tetaplah menjadi bonsai kecilku yang manis dan tangguh......

    ReplyDelete