Sunday, December 16, 2007

Ini satu berita yang bikin anak2 pada dongkol.. Hobi gaet sana-sono. Tipe2 perusahaan nekad. Ga punya modal yang cukup tapi sok mau jadi penguasa media masa. Gw ga tau apa korelasi semua ini ama Pilpres 2009. Secara gitu, Agum udah puter haluan ke Jabar. Daripada lebarin sayap, perbaikin luka2 di sela2 sayap MNC ajalah. Di situ loyalitas dan abilitas sang sayap baru bisa keliatan, bos!

_peace 4 all_

MNC Dirikan Televisi Lokal
Jum'at, 14 Desember 2007 00:38 WIB
TEMPO Interaktif
, Jakarta: PT Media Nusantara Citra (MNC) Tbk. -- pemilik stasiun televisi RCTI, TPI, dan Global TV -- akan memperluas jaring bisnis pertelevisian. Pada tahun depan akan dioperasikan stasiun televisi lokal jaringan (telestrial) di Jakarta dan Medan.


Menurut sumber Tempo, televisi lokal di Jakarta bernama SUN TV akan beroperasi pada Februari 2008. Struktur manajemennya pun telah dibentuk. “Persiapannya gila-gilaan,” kata sumber itu kemarin di Jakarta.

Adapun stasiun televisi lokal jaringan di Medan adalah Oke TV. “Namanya sama seperti di serial OB.” OB adalah program komedi situasi di RCTI yang menceritakan office boy Oke TV. Tapi sumber tadi mengaku tak tahu kapan tepatnya Oke TV beroperasi. Yang pasti setelah Sun TV berjalan.

Sekretaris Perusahaan MNC, Gilang Iskandar, tak membantah pendirian Sun TV dan Oke TV. Tapi ia memilih menolak berkomentar. “No-comment. Itu next step setelah topik TV nasional berjaringan lokal selesai,” ujarnya ketika dihubungi di Jakarta.

Ia juga tutup mulut ketika diminta menjelaskan apakah aksi MNC ini bagian dari memenuhi kewajiban televisi nasional membentuk jaringan televisi lokal seperti diamanatkan Undang-Undang Penyiaran. Gilang menjelaskan, sistem televisi berjaringan masih menunggu ketentuan pelaksana dari Departemen Komunikasi dan Informatika terutama untuk diversity of ownership atau pembagian kepemilikan jaringan dengan daerah.

“Banyak masalah yang harus diatur dalam ketentuan lebih lanjut,” ucapnya. Yang penting semua stasiun televisi swasta nasional telah menyepakati diversity of ownership yang akan dijalankan 5 tahun mendatang.

Beberapa kota semisal Bandung dan Semarang masuk dalam daftar yang akan digandeng dalam jaringan. Bahkan selama ini RCTI Biro Surabaya telah mengisi porsi liputannya dengan muatan daerah. “Semuanya bertahap, kemungkinan dimulai dari konten berita yang memberi porsi daerah.

”Mengenai pembagian konten acara atau deversity of content, Gilang menuturkan, bisa mulai dilakukan pada tahun depan oleh tiga stasiun televisi di bawah bendera MNC. Menurut dia, ketentuan dalam Undang-Undang Penyiaran yang mengamanatkan pembagian 10 persen konten daerah terlalu besar untuk dilakukan sekaligus.

Sama seperti MNC, PT Televisi Transformasi Indonesia -- manajemen Trans TV -- pun baru akan memulai pembagian diversity of ownership paling cepat lima tahun lagi. Sebagai tahap awal, perusahaan di bawah Para Group ini akan membagi konten acara dengan beberapa stasiun televisi lokal.

Menurut Direktur Utama Trans TV, Ishadi, pembagian kepemilikan menemui banyak kendala, terutama jika terkait dengan perusahaan yang telah terdaftar di bursa saham (listing). Belum lagi masalah aset perusahaan.“Kami akan menunggu sampai daerah siap keuangannya. Baru kami lakukan pembagian kepemilikan,” ujar Ishadi Rabu lali kepada Tempo di kantornya.

Agoeng Wijaya Jobpie Sugiharto

No comments:

Post a Comment