Thursday, October 23, 2008

Tentang Bakrie Inc.

Tulisannya Fadjroel pas banget buat meng-counter berita-berita di halaman utama dan hal finansial Bisnis Indonesia. Jujur, gw enek liat tingkat lakunya Ical yang seenak jidat minta dukungan negara mulai dari suspensi saham Bakrie ampe kondisi membaik trus kucuk-kucuk ngarepin buyback. Makan dulu tuh lumpur!

Gw jadi inget mimik mukanya Purnomo Yusgiantoro dan orang Pertamina yang gw lupa sapa namanya [abis jabatannya juga ga penting2 banget sih] yang saling lempar-lemparan pas di suruh patunga buat bantuin buybuck saham sembilan perusahaan BUMN.

Purnomo : "Kami cuma dapet... triliun tapi abis itu dipotong buat program ini itu lalu fee di tiap WKP. Malah yang masuk ke kantong minus. Mending andelin korporat aja deh kaya Pertamina. Harga minyak yang naik gila2an kemarin bikin reveneu Pertamina naik banget. Nyampe lho Rp15 triliun/tahun. Nah itu lebih realistis buat dimintain patungan buyback"

Pertamina : "Lah memangnya perusahaan-perusahaan itu siapanya Pertamina. Memang kita untung besar selama semester pertama 2008. Tapi kalo memang niat buyback, mendingan kami buybak saham Elnusa yang jelas-jelas anak perusahaan Pertamina,"


***

Posted by: "M. Fadjroel Rachman" :

mfadjroelrachman@ yahoo.com

Mon Oct 20, 2008 9:39 am (PDT)

KITA MESTI MENOLAK SEKERASNYA upaya Aburizal Bakrie
memperalat perusahaan negara untuk membeli saham Bakrie Brothers.
Menteri BUMN keliru kalau mendorong2 BUMN membeli saham tersebut dan
Hatta Radjasa juga keliru mengatakan "dorongan kepada BUMN" untuk
menyelamatkan perusahaan keluarga Aburizal Bakrie sebagai urusan bisnis
dengan bisnis.

ini kali ketiga perusahaan Aburizal Bakrie menjadikan
negara sebagai kongsi dagangnya, pertama BLBI utk 26 usahanya yg
semaput senilai Rp.4,3 Triliun, lalu Lapindo dari APBN senilai Rp.1,3
triliun, sekarang menyelamatkan Bakrie Brothers atas nama nasionalisme
dan bisnis sungguh tak masuk akal sehat lagi, nilainya sekitar Rp.14
triliun (?).

Kesanku Abrurizal Inc. ini sejenis dengan Soeharto Inc. dan memakai negara seolah2 budak beliannya saja.

ini kutipannya dari Jakarta Post
1. State miners PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), PT Aneka Tambang
(Antam) and PT Timah are in talks to seek a way of acquiring up to 35
percent of Bumi, Asia¢s largest coal exporter, estimated at Rp 14
trillion (US$1.45 billion). The firms have also been encouraged by
State Minister for State Enterprises Sofyan A. Djalil to team up with
private companies.
2. State Secretary Hatta Radjasa refuted suggestions the move by the three
state miners was a government-backed rescue deal for the Bakrie family,
insisting any deal between the state miners and Bumi would be under the
business-to- business framework.
Tabik

Fadjroel 2009

No comments:

Post a Comment